PANTAUBALI.COM, TABANAN – Harga daging babi di tingkat peternak menunjukkan tren peningkatan menjelang perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan. Saat ini, harga daging babi mencapai Rp54 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang berkisar di angka Rp51 ribu per kilogram.
Kenaikan harga babi ini tentunya membuat gembira oleh peternak babi di Bali, apalagi kebutuhan babi pastinya akan mengalami peningkatan saat hari raya.
Seorang peternak babi di Banjar Baru, Desa Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan bernama I Ketut Jaya Ada mengungkapkan, kenaikan harga daging babi sudah dirasakan sejak seminggu terakhir.
“Harga babi siap potong sebelumnya berkisar Rp51 ribu per kilogram, namun dalam sepekan terakhir terus merangkak naik hingga sekarang mencapai Rp55 ribu,” jelasnya, Sabtu (19/4/2025).
Ia menyebut, kenaikan harga ini membawa berkah untuk para peternak babi sebab keuntungan yang diperoleh melebihi nilai Break Even Point (BEP) yang berada di kisaran Rp40 ribu hingga Rp45 ribu. “Jadi biaya pakan dan pemeliharaan sudah bisa tertutupi,” imbuhnya.
Jaya Ada memprediksi harga babi akan terus mengalami kenaikan mendekati Hari Raya Galungan pada 23 April dan Kuningan yang jatuh pada 3 Mei mendatang. “Kalau permintaan pasar terus naik, bisa saja harga tembus mencapai Rp57 ribu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Made Subagia, ketersediaan babi siap potong di wilayah Kabupaten Tabanan masih mencukupi bahkan ketersediaannya melebihi kebutuhan dari masyarakat.
“Stok babi siap potong mencukupi kebutuhan. Dari pendataan yang kami lakukan, perkiraan kebutuhan babi mencapai 4.435 ekor, sementara stok mencapai 5.790 ekor. Itu artinya masih ada kelebihan,” jelasnya.
Selain melakukan pendataan, Subagia menyebut, pihaknya rutin melakukan pengawasan langsung ke lapangan untuk memastikan kesehatan babi sebelum dipotong.
“Kami melalui bidang peternakan dan kesehatan hewan dan puskeswan memberikan vitamin untuk menjadi kondisi ternak agar tetap sehat,” jelasnya. (ana)