Gara-gara Abu Dupa, Bale Warga di Desa Tengkudak Ludes Terbakar

Bale milik warga di Banjar Puluk-Puluk, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, terbakar pada Selasa (8/4/2025).
Bale milik warga di Banjar Puluk-Puluk, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, terbakar pada Selasa (8/4/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebuah bangunan bale milik warga di Banjar Puluk-Puluk, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, terbakar pada Selasa (8/4/2025) pagi.

Dari penyelidikan pihak kepolisian serta keterangan pemilik bale, api diduga berasal dari abu dupa yang jatuh ke kasur yang berada di bale.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, akan tetapi pemilik bangunan bale Singosari bernama I Nyoman Witra (56) menderita kerugian material mencapai Rp 150 juta.

Baca Juga:  Viral, Pecalang Besakih Dipukul pada Bagian Wajah oleh Seorang Pemedek

Kapolsek Penebel AKP Gusti Kade Alit Murdiasa menjelaskan, peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 09.30 WITA saat pemilik bale bernama I Nyoman Witra (56) sedang menghadiri acara kundangan bersama istrinya, Ni Wayan Rumisaih, di Banjar Kesambi, Desa Jatiluwih.

Saat itu, korban mendapat telepon dari warga yang mengabarkan bahwa balenya terbakar. Korban bersama istrinya langsung bergegas pulang. Setibanya di rumah, api sudah membakar hampir seluruh bangunan.

Baca Juga:  Terkena Efisiensi Anggaran, KPU dan Bawaslu Tabanan Kembalikan Mobil Dinas

“Dari keterangan korban pemilik bale, sekitar pukul 06.00 Wita istrinya sempat mebanten di bale tersebut dan meletakkan dupa di atas dulang. Di bawah dulang itu terdapat kasur kapuk yang mudah terbakar. Setelah itu, sekitar pukul 07.30 WITA, mereka meninggalkan rumah,” jelas AKP Alit Murdiasa.

Dua saksi mata di lokasi kejadian mengungkapkan api dengan cepat membesar sebelum akhirnya dipadamkan secara gotong royong oleh warga sekitar.

Baca Juga:  Pendaftaran Sekolah Rakyat Dibuka di Tabanan, Prioritaskan Peserta Didik dari Keluarga Kurang Mampu

Bangunan yang terbakar merupakan bale Singosari yang terbuat dari tembok beton, dengan atap kayu dan genteng.

“Nihil korban jiwa akibat kebakaran, hanya kerugian material kurang lebih sekitar Rp150 juta,” tambah AKP Alit Murdiasa. (ana)