
PANTAUBALI.COM, BADUNG – Pemerintah Kabupaten Badung memiliki program bantuan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang dicetuskan oleh Bupati dan Wakil Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa – Bagus Alit Sucipta.
Bentuan tersebut berupa pemberian uang Rp2 juta per Kepala Keluarga (KK) setiap Hari Besar Keagamaan Nasional kepada masyarakat Kabupaten Badung. Bupati Adi Arnawa menyebut bantuan tersebut bukan Tunjangan Hari Raya (THR), melainkan Bantuan untuk mencegah terjadinya inflasi.
Hal tersebut disampaikannya saat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, bertempat di Ruang Nayaka Gosana I, Puspem Badung, Selasa, (11/3/2025) dengan didampingi Sekda Badung IB. Surya Suamba.
“Karena pada saat HBKN sering berpotensi meningkatkan inflasi. Sebenarnya kebijakan ini tidak jauh dari yang dilakukan pemerintah pusat, dimana dengan cara menurunkan harga tiket pesawat dengan instrumen menurunkan ppn nya dari 11 persen ke 5 persen sehingga terjadi penurunan harga tiket. Kalau Kita dengan cara memberikan uang transfer langsung kepada masyarakat, dengan harapan bisa menjaga inflasi,” kata Adi Arnawa.
Ia menyampaikan, TPID Badung dari tahun ke tahun selalu berupaya untuk menjaga inflasi di Badung, dengan menjaga ketersedian dan kebutuhan komoditas. Mengingat Kabupaten Badung merupakan daerah pariwisata internasional dimana permintaan tidak hanya dari penduduk asli namun juga berasal dari penduduk pendatang maupun wisatawan yang berkunjung ke Badung.
“Saya minta dinas terkait untuk mempersiapkan ketersediaan 10 komoditas pangan yang sering menyumbang inflasi kepada Kabupaten Badung. Nantinya kita akan perkuat dengan kebijakan anggaran dan ditambah dengan mitigasi yang kita lakukan, mudah-mudahan inflasi di Kabupaten Badung ini bisa kita jaga dan tidak terjadi peningkatan yang signifikan,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H. Panjaitan menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Badung dengan Programnya Badung Siaga Pangan (Badung SIGAP) dan juga penguatan Hulu ke hilir beras yang mampu menjaga inflasi tersebut.
“Ditengah kondisi keterbatasan lahan pertanian dan tenaga pertanian Kabupaten bisa meningkatkan produktivitas berasnya. Ditambah dengan dukungan pemerintah daerah maupun melalui Perumda ini sangat membantu meningkatkan Produktivitasnya, hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya penghargaan produktivitas tertinggi ke 3 secara nasional dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada HUT Kemerdekaan Republik Indonesia,” jelasnya.