
PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Setelah sempat buron, Bastomi Prasetiawan, pelaku penusukan di depan Warung Auna, Jalan Nangka Utara, Banjar Tanguntiti, Denpasar Utara, yang menyebabkan tewasnya Kadek Parwata (31), akhirnya ditangkap oleh aparat kepolisian.
Pria asal Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur itu diamankan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 17.00 WITA.
Bahkan kedua kaki Bastomi ditembak dengan timah panah oleh petugas karena sempat melakukan perlawanan saat ditangkap.
Pada Senin (17/2/2025), Ia pun dibawa ke Polresta Denpasar untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Saat digiring oleh petugas gabungan, Bastomi duduk tak berdaya di kursi roda dan menunduk lesu tak berdaya dengan kedua tangan diborgol.
Kapolresta Denpasar, Kombespol Muhammad Iqbal Simatupang menjelaskan, penangkapan ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan yang terdiri dari Unit Reskrim Polsek Denpasar Utara, Satreskrim Polresta Denpasar, dan Ditreskrimum Polda Bali.
“Penyelidikan dimulai dengan mengumpulkan keterangan saksi dan menganalisis rekaman CCTV di lokasi kejadian. Setelah mengidentifikasi pelaku, kami segera mengamankan barang bukti, termasuk sepeda motor dan pisau yang digunakan,” ujar Kombespol Iqbal dalam konferensi pers, Senin (17/2/2025)
Dari informasi yang dihimpun, diketahui pelaku telah kabur ke daerah Jawa Timur. Unit Reskrim Polsek Denpasar Utara, Satreskrim Polresta Denpasar, dan Ditreskrimum Polda Bali lantas membentuk tim gabungan untuk melakukan pengejaran.
Setibanya petugas di Jawa Timur, Bastomi yang menyadari bahwa dirinya sedang diburu aparat pun segera berpindah tempat. Ia, lantas kabur ke Surabaya.
Akhirnya, Ia ditemukan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Saat akan ditangkap, Bastomi sempat melawan petugas dan mencoba melarikan diri sehingga tim Gabungan melakukan tindakan tegas terukur dengan menembakkan timah panas di kedua kakinya.
“Saat itu yang bersangkutan mencoba kabur dengan berlayar ke daerah Tarakan, Kalimantan Utara,” tambah Iqbal Simatupang. (ana)