5 Puskesmas di Tabanan Siapkan Layanan UGD Rawat Inap 12 Jam, Dewan Dorong Kesiapan SDM dan Sarpras

Komisi IV DPRD Tabanan bersama Dinas Kesehatan dan perwakilan dari 20 puskesmas di seluruh Tabanan melakukan rapat koordinasi pada Sabtu (28/12/2024).
Komisi IV DPRD Tabanan bersama Dinas Kesehatan dan perwakilan dari 20 puskesmas di seluruh Tabanan melakukan rapat koordinasi pada Sabtu (28/12/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Lima unit puskesmas di Kabupaten Tabanan akan menyediakan layanan Unit Gawat Darurat (UGD) rawat inap 12 jam mulai 1 Januari 2025. Layanan ini disediakan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Untuk memastikan kesiapan layanan tersebut, Komisi IV DPRD Tabanan bersama Dinas Kesehatan dan perwakilan dari 20 puskesmas di seluruh Tabanan telah melakukan rapat koordinasi pada Sabtu (28/12/2024).

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Nyoman Wastana mengatakan, pembentukan UGD rawat inap ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan menteri kesehatan Nomor 16 Tahun 2019.

Baca Juga:  Sambut Natal, Gereja Immaculata Tabanan Dihiasi dengan Penjor dan Pohon Natal

Adapun lima puskesmas yang akan menjadi percontohan adalah Puskesmas 1 Marga, Puskesmas 3 Tabanan, Puskesmas Kerambitan, Puskesmas Selemadeg Timur, dan Puskesmas 1 Kediri.

“Dengan adanya layanan UGD rawat inap, masyarakat tidak lagi harus langsung ke rumah sakit, terutama untuk kasus gawat darurat,” ujarnya.

Ia menekankan dalam proses pembentukan layanan UGD rawat inap, menekankan pentingnya kesiapan tenaga medis dan sarana prasarana (sarpras).

“Pelayanan UGD tidak boleh setengah-setengah. Fasilitas dan kualitas harus dijamin agar masyarakat merasa nyaman dan percaya terhadap layanan kesehatan ini,” jelasnya.

Baca Juga:  Pasien DBD di RSUD Singasana Meningkat saat Musim Hujan

Meski demikian, kendala terkait kekurangan tenaga kesehatan masih menjadi tantangan. “Kami mendorong program ini berjalan sambil mencari solusi bersama Dinas Kesehatan untuk menutupi kekurangan tenaga medis dan sarana yang dibutuhkan,” tambah Wastana.

Keberadaan UGD rawat inap di puskesmas juga diharapkan dapat mengurangi beban Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, yang dilaporkan merugi hingga Rp14,5 miliar per tahun.

Selama ini, masyarakat yang membutuhkan pelayanan darurat sering dirujuk ke rumah sakit dan menjadi pasien umum karena keterbatasan layanan puskesmas.

Baca Juga:  Tujuh Tersangka Narkoba Diringkus Polres Tabanan

“Jika layanan ini tersedia, masyarakat dapat ditangani lebih awal di puskesmas, sehingga beban rumah sakit berkurang. Ini adalah solusi yang kami dorong agar pelayanan kesehatan lebih merata,” kata Wastana.

Adapun layanan UGD rawat inap di lima puskesmas ini siap beroperasi pada awal 2025. “Kami akan terus memantau persiapannya, baik dari sisi SDM, sarpras, maupun fasilitas gedung, agar tidak ada kendala saat layanan ini sudah berjalan,” tegas Wastana. (ana)