Kemenpar Perkenalkan Paket Wisata 3B untuk Pemerataan Wisatawan di Bali

wisatawan mancanegara menyaksikan Tari Kecak di Pura Uluwatu. (fOTO: Shuttercock)
wisatawan mancanegara menyaksikan Tari Kecak di Pura Uluwatu. (fOTO: Shuttercock)

PANTAUBALI.COM, NASIONAL – Untuk mengatasi ketimpangan kunjungan wisatawan di Bali, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) resmi meluncurkan paket wisata 3B (Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara). Program ini bertujuan membuka akses ke destinasi baru dan meratakan manfaat ekonomi pariwisata.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menjelaskan, padatnya wisatawan di Bali selatan lebih disebabkan oleh distribusi yang tidak merata, bukan jumlah wisatawan yang berlebihan. “Bali utara dan barat memiliki potensi luar biasa, tetapi belum banyak dieksplorasi. Paket wisata 3B adalah solusi untuk memperkenalkan kekayaan wilayah tersebut,” ujarnya.

Paket 3B menghadirkan ragam destinasi unggulan, seperti Desa Wisata Pemuteran, Lovina, dan Desa Les di Bali Utara, serta Taman Nasional Bali Barat di Jembrana yang terkenal dengan burung jalak Bali. Sementara itu, Banyuwangi menawarkan pesona Kawah Ijen, Alas Purwo, G-Land, dan Desa Kemiren yang kaya akan tradisi budaya Osing.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru Mulai 2025, Simak Rinciannya

Pariwisata Berbasis Keberlanjutan
Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menegaskan bahwa pendekatan keberlanjutan menjadi prioritas dalam pengelolaan pariwisata. Selain mempromosikan destinasi baru, pemerintah fokus pada pelestarian lingkungan dan perlindungan budaya lokal.

“Kami memperkuat regulasi terkait pengelolaan sampah, pengurangan polusi, dan perlindungan adat. Kami juga terus mengedukasi wisatawan agar lebih menghormati budaya setempat,” jelasnya.

Baca Juga:  Wacana Pemulangan Gembong Narkoba “Bali Nine” Tengah di Pertimbangkan

Hariyanto menambahkan, keterlibatan komunitas lokal dan media menjadi kunci untuk mempromosikan destinasi ini secara luas.

“Dengan kolaborasi semua pihak, kami optimistis pariwisata Bali akan lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat yang merata bagi masyarakat,” tambahnya.

Solusi Terpadu untuk Pariwisata Bali
Kemenpar juga memperkuat koordinasi lintas lembaga untuk menegakkan aturan terhadap wisatawan yang melanggar norma adat atau hukum setempat. Langkah ini dianggap penting untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan kelestarian lingkungan.

Tidak hanya fokus pada Bali, Kemenpar juga mengarahkan perhatian pada pengembangan lima Destinasi Super Prioritas (DSP), seperti Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Baca Juga:  Prabowo Sebut Lima Sumber Kebocoran Anggaran di Indonesia, Salah Satunya Judol

“Ini bagian dari upaya mendistribusikan wisatawan ke berbagai wilayah Indonesia,” tambah Widiyanti.

Paket wisata 3B diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk mendukung pemerataan wisatawan, mempromosikan pariwisata berbasis keberlanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bali utara dan barat. “Bali bukan hanya selatan. Mari eksplorasi keindahan lainnya,” tutup Widiyanti. (*)