Ardika Dorong Pengembangan UMKM Berbasis Pertanian, Sanjaya Kembangkan Ekonomi Kreatif dari Tingkat Desa

Debat perdana pasangan bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Tabanan 2024, Kamis (31/10/2024).
Debat perdana pasangan bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Tabanan 2024, Kamis (31/10/2024).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Calon Wakil Bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Ardika menyebut Kabupaten Tabanan tengah mengalami perkembangan pesat, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif.

Namun, Ardika berharap agar pertumbuhan UMKM di Tabanan tidak hanya terpaku pada sektor kreatif dan perdagangan, melainkan juga mencakup sektor pertanian yang merupakan kekuatan utama kabupaten ini sebagai lumbung pangan Bali.

Menurutnya, sebagai salah satu wilayah penghasil pangan terbesar di Bali, Tabanan memiliki potensi besar untuk mengembangkan UMKM yang berfokus pada hasil-hasil pertanian.

Baca Juga:  Diskusi dengan Anak Muda, Sengap Singgung Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja dan Pengelolaan Lingkungan

“UMKM di Tabanan sebaiknya bertitik tolak dari bidang lumbung pangan, termasuk subak kering dan subak basah,” ungkapnya dalam debat perdana Pilkada Tabanan 2024, Kamis (31/10/2024).

Wakil Bupati yang berpasangan dengan Nyoman Mulyadi itu menekankan pentingnya penataan, pemasaran, dan pengembangan UMKM yang didukung oleh riset akademisi guna memastikan keberlanjutan sektor ini.

Baca Juga:  Dorong Partisipasi Pemuda Tabanan Membangun Daerah, Mulyadi-Ardika Adakan Forum Diskusi ‘Tabanan Bebas Bicara’

“Ini perlu bersifat inklusif, karena pembangunan Tabanan pada prinsipnya harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila,” tambah Ardika.

Sementara itu, Calon Bupati Tabanan nomor urut 2, Komang Gede Sanjaya, menyoroti program pembinaan UMKM yang telah dijalankankan selama menjabat sebagai Bupati Tabanan.

Disebutkannya, sekitar 900 UMKM di Tabanan saat ini mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.

“Kami berikan ruang bagi UMKM dalam berbagai pameran, acara HUT Kota, hingga kesempatan tampil di luar daerah,” ujarnya.

Baca Juga:  BNNP Bali Musnahkan 2,9 Kg Ganja dan 222 Gram Sabu Dalam Sebulan

Selain itu, pemerintah daerah juga telah mendirikan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) yang berfungsi mengoordinasi kebutuhan UMKM, khususnya dalam memasok barang ke perusahaan dan hotel di Bali.

Sanjaya juga menyoroti pentingnya ekonomi kreatif yang semakin berkembang berkat digitalisasi. Program “Ngantor di Desa” yang telah dijalankannya sudah terbukti mendorong pengembangan ekonomi kreatif di tingkat desa.

“Ekonomi kreatif dan digitalisasi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan UMKM di era sekarang,” jelasnya. (ana)