PANTAUBALI.COM – Hubungan toxic seringkali dianggap sepele, padahal dampaknya sangat besar terhadap kesehatan mental dan fisik seseorang. Hubungan ini ditandai dengan perilaku tidak sehat yang membuat salah satu pihak merasa direndahkan, tidak bahagia, bahkan menjadi korban kekerasan verbal, psikologis, maupun fisik.
Meskipun sering diasosiasikan dengan hubungan asmara, toxic relationship juga bisa terjadi dalam pertemanan dan keluarga. Ketidakmampuan untuk menyadari situasi yang tidak sehat ini sering membuat korban terjebak lebih lama.
Tanda-Tanda Hubungan Toxic :
Tidak semua orang yang berada dalam hubungan toxic bisa mengenali situasinya sendiri. Beberapa ciri khas dari hubungan toxic yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Kesulitan Menjadi Diri Sendiri
Salah satu tanda hubungan toxic adalah ketika seseorang merasa tertekan untuk berubah sesuai keinginan pihak lain, sehingga kehilangan jati dirinya.
2. Selalu Dikontrol
Dalam hubungan toxic, biasanya ada pihak yang dominan dan mencoba mengendalikan setiap aspek kehidupan orang lain, mulai dari keputusan pribadi hingga kegiatan sehari-hari.
3. Kurangnya Dukungan
Dalam hubungan yang sehat, dukungan dan apresiasi merupakan hal penting. Namun, pada hubungan toxic, pencapaian seseorang sering dianggap sebagai kompetisi, bukan sesuatu yang patut didukung.
4. Tidak Ada Kepercayaan
Rasa cemburu yang berlebihan hingga memicu tindakan kontrol ekstrem, seperti memeriksa handphone atau melarang bergaul dengan orang lain, merupakan tanda kepercayaan yang tidak sehat.
5. Sering Dibohongi
Hubungan yang sehat harus dilandasi kejujuran. Jika salah satu pihak terus berbohong, ini bisa menjadi pertanda bahwa hubungan tersebut telah menjadi toxic.
6. Kekerasan
Baik kekerasan verbal maupun fisik tidak dapat ditoleransi dalam hubungan apapun. Jika ini terjadi, jelas bahwa hubungan tersebut sudah beracun.
7. Komunikasi Buruk
Hubungan toxic biasanya ditandai dengan komunikasi yang buruk, di mana masalah lebih sering diselesaikan melalui pertengkaran daripada diskusi sehat.
Dampak Buruk Hubungan Toxic
Hubungan toxic yang dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik, seperti kecemasan, stres berlebihan, depresi, bahkan penyakit fisik seperti gangguan psikosomatik atau masalah jantung. Ironisnya, banyak korban yang tidak menyadari bahwa mereka terjebak dalam situasi ini dan menganggapnya sebagai hal normal.
Cara Keluar dari Hubungan Toxic
Mengakhiri hubungan toxic bukanlah hal yang mudah, terutama jika hubungan tersebut sudah berlangsung lama. Namun, beberapa langkah yang dapat diambil untuk keluar dari hubungan ini antara lain:
1. Mengakui adanya masalah dan tidak terus menyangkal kenyataan.
2. Belajar menghargai diri sendiri dan memahami bahwa setiap orang berhak bahagia.
3. Membangun komunikasi yang sehat atau jika perlu, mempertimbangkan untuk berpisah.
4. Merencanakan langkah mandiri seperti mencari pekerjaan baru atau mengembangkan keterampilan.
5. Mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat yang bisa diandalkan.
6. Memberi batasan pada orang yang menjadi sumber masalah dalam hubungan.
7. Meluangkan waktu untuk merawat diri dan melakukan kegiatan yang menenangkan.
8. Mengelilingi diri dengan orang-orang yang membawa pengaruh positif.
Keluar dari hubungan toxic mungkin sulit, tetapi sangat penting untuk menyadari bahwa setiap orang berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan penuh dukungan. (sm)