PANTAUBALI – Stretch mark atau garis-garis halus pada kulit terjadi ketika kulit meregang melebihi batas alaminya, yang umumnya terlihat pada paha bagian dalam atau luar. Meskipun umum terjadi dan tidak membahayakan kesehatan, stretch mark bisa mengganggu penampilan bagi sebagian orang.
Stretch mark pada paha terbentuk ketika lapisan tengah kulit meregang secara berlebihan, menyebabkan jaringan ikat robek dan meninggalkan bekas. Awalnya, stretch mark mungkin tampak merah atau ungu karena pembuluh darah yang terlihat melalui kulit. Seiring waktu, warnanya memudar menjadi perak atau putih, yang lebih sulit untuk diobati.
Ada beberapa penyebab umum dari stretch mark pada paha:
1. Pubertas: Selama masa pubertas, pertumbuhan yang cepat bisa menyebabkan perubahan tinggi badan dan berat badan yang drastis, mengakibatkan stretch mark karena kulit tidak dapat mengimbangi pertumbuhan yang cepat ini.
2. Perubahan Berat Badan: Kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan dapat memicu stretch mark pada paha. Obesitas dan penurunan berat badan yang drastis membuat kulit meregang secara berlebihan, meninggalkan garis-garis ini.
3. Olahraga Pembentukan Otot: Aktivitas fisik yang intens, seperti pembentukan otot pada paha, dapat meningkatkan risiko stretch mark jika tidak dilakukan dengan benar atau tanpa memberi waktu cukup untuk pemulihan.
4. Faktor Genetik: Faktor genetik juga memainkan peran penting. Riwayat keluarga dengan stretch mark dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya meskipun memiliki gaya hidup sehat.
5. Kehamilan: Stretch mark umum terjadi pada wanita hamil karena peningkatan berat badan yang signifikan selama kehamilan. Kulit meregang untuk menampung pertumbuhan janin bisa meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.
Stretch mark adalah fenomena alami yang sering terjadi, dan meskipun tidak dapat dihindari sepenuhnya, langkah-langkah seperti menjaga berat badan yang sehat dan merawat kulit secara teratur dapat membantu mengurangi risikonya. (sm)