786 Personel Polda BaliAmankan Pengumuman Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali

Ratusan personel Polri yang terlibat Operasi Mantap Praja Agung-2024 disiagakan di kantor KPU Provinsi Bali.
Ratusan personel Polri yang terlibat Operasi Mantap Praja Agung-2024 disiagakan di kantor KPU Provinsi Bali.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali akan mengumumkan penetapan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang sudah lolos verifikasi.

Berdasarkan pendaftaran di KPU Provinsi Bali, ada dua paslon yang akan berkontestasi pada 27 November mendatang, yaitu I Wayan Koster – I Nyoman Giri Prasta dan Made Muliawan Arya – Putu Agus Suradnyana.

Pengumuman penetapan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali mendapat pengamanan dari Kepolisian Daerah Bali.

Baca Juga:  Sempat Viral Naik Truk, Belasan Anak Punk Diamankan di Simpang Cokroaminoto

Ratusan personel Polri yang terlibat Operasi Mantap Praja Agung-2024 disiagakan di kantor KPU Provinsi Bali agar pelaksanaan pengumuman penetapan paslon berjalan aman.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, Polda Bali sudah melakukan pemetaan kerawanan pada tahap pengumuman penetapan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.

“Kita lakukan pengamanan secara maksimal dengan mengerahkan 786 personel Polda Bali untuk mengamankan pengumuman penetapan paslon. Ratusan personel Polri ini akan bertugas sesuai peran dan fungsinya masing-masing,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pengamanan yang dilakukan Polda Bali lebih kepada kegiatan preventif dan preemtif dengan mengedepankan sikap humanis.

Baca Juga:  Pemprov Bali Layangkan Teguran ke Finns Beach Club, Buntut Kasus Atraksi Kembang Api

“Saya mengajak seluruh masyarakat Bali untuk bersama-sama menjaga keamanan demi terwujudnya Pilkada yang damai. Jadi, jangan mudah terprovokasi, sebab kedua paslon sudah sanggup dan siap mendeklarasikan kampanye damai,” imbaunya.

Menurutnya, hal yang terpenting dalam Pilkada serentak tahun ini adalah bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan.

“Masyarakat Bali sudah cerdas dalam memilih untuk menentukan pemimpin Bali masa depan. Jangan hanya karena beda pilihan, kita jadi terpecah belah,” tegas Jansen. (ana)