Pencarian Hari Kedua WNA Prancis di Gunung Batukaru, Tim SAR Sisir Jalur Perbatasan

Hari kedua, Upaya pencarian WNA asal Prancis yang terjatuh saat mendaki di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan.
Hari kedua, Upaya pencarian WNA asal Prancis yang terjatuh saat mendaki di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Upaya pencarian terhadap seorang warga negara asing (WNA) asal Prancis bernama Txibo (14) yang terjatuh saat mendaki di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, terus dilakukan.

Hingga hari kedua, Rabu (28/8/2024), tim SAR gabungan masih melakukan pencarian secara intensif.

Kapolsek Pupuan AKP I Wayan Sudiarba menjelaskan, tim SAR telah melakukan pendakian sejak pagi melalui berbagai jalur untuk mencari Txibo.

“Sementara belum ditemukan. Dari tadi pagi naik melakukan pendakian. Tim masih melakukan pencarian dengan melewati perbatasan Selemadeg dengan Desa Karyasari, Pupuan, tempat ditemukan korban Lukas,” ujarnya.

Tim pencarian gabungan terdiri dari Basarnas, anggota Polda Bali, dan relawan setempat. Hingga hari kedua pencarian, mereka terus berusaha menyisir jalur-jalur di sekitar Gunung Batukaru.

Baca Juga:  Atlet Petanque Tabanan Raih Medali Emas dan Perak di Kejurnas Junior 2024

“Bahkan, waktu pencarian kemarin, kakak korban yang bernama Lukas bersama Tim Basarnas juga sempat ikut melakukan upaya pencarian,” tambah AKP Sudiarba.

Adapun kronologi insiden ini bermula pada Minggu (25/8/2024) sekitar pukul 10.00 WITA, ketika Mrs. Sooman (45) bersama ketiga anaknya yakni Lucas (17), Txibo (14), dan Rafael (12) melakukan pendakian melalui jalur Pura Malen di Banjar Dinas Margasari, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan.

Mereka didampingi oleh seorang driver, I Gst. Ngrh Kusuma Putra (32), yang berasal dari Mengwi, Badung. Mereka berencana turun melalui jalur Penebel, dan sang driver diminta menunggu di sana karena mereka telah memesan hotel di sekitar wilayah tersebut.

Mereka diperkirakan akan tiba di Penebel sekitar pukul 18.00 WITA, namun hingga pukul 22.00 WITA, mereka belum tiba. Sang driver pun merasa khawatir, kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Penebel.

Baca Juga:  Jatiluwih Dinobatkan Sebagai Desa Terbaik Dunia Versi UN Tourism

Karena sudah larut malam dan jarak yang jauh, driver memutuskan untuk beristirahat dan diarahkan oleh petugas Polsek Penebel untuk melapor ke Polsek Pupuan pada Senin pagi (26/8/2024) sekitar pukul 09.00 WITA.

Berselang sejam, Bhabinkamtibmas Wangaya Gede melaporkan bahwa Mrs. Sooman telah tiba di Penebel bersama anak bungsunya, Rafael (12). Keduanya terpisah dari dua anak lainnya selama pendakian.

Pada pukul 11.30 WITA, informasi dari Desa Karyasari menyebutkan bahwa warga setempat menemukan seorang WNA dan membawanya ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Karyasari.

Setelah diverifikasi oleh petugas Polsek Pupuan dan driver yang melapor, WNA tersebut adalah Lucas (17), anak pertama Mrs. Sooman.

Baca Juga:  Warga Pupuan Hilang di Kebun Ditemukan Selamat Setelah Tiga Hari Pencarian, Begini Kondisinya

Lucas mengaku tidak mengetahui keberadaan adiknya, Txibo, karena mereka terpisah saat mendaki. Setelah ditemui, Lucas dibawa kembali ke Penebel untuk bertemu dengan ibunya, dan keluarga ini kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Denpasar untuk meminta bantuan dalam pencarian Txibo.

Tim SAR bersama relawan setempat terus melakukan pencarian di beberapa jalur di sekitar Gunung Batukaru, termasuk jalur Wangaya Gede, Sarin Buana, dan Desa Karyasari.

Sementara itu, Polsek Pupuan melalui Bhabinkamtibmas Desa Pujungan, bersama perbekel dan warga setempat, tetap siaga dan menggali informasi jika Txibo pulang atau turun gunung melalui jalur Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan. (ana)