PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Dalam upaya mengembangkan potensi ekonomi daerah dan mendongkrak kredit pertanian di Kabupaten Jembrana, Kelompok Tani Merta Abadi dan Koperasi Buana Merta Abadi telah menandatangani kerjasama dengan PT Bank BPD Bali.
Bertempat di Wantilan Kelompok Tani Kakao Merta Abadi, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, pada Rabu (24/7/2024), kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan potensi pertanian melalui penyediaan kredit.
Penandatanganan kerjasama ini merupakan implementasi dari program TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) yang dibentuk oleh pemerintah Kabupaten Jembrana.
TPAKD bekerja sama dengan OJK Provinsi Bali dan LJK (Lembaga Jasa Keuangan) untuk mengembangkan potensi unggulan di Jembrana, khususnya komoditas kakao.
Produksi kakao di Kabupaten Jembrana menguasai 63,55 persen pangsa pasar produksi kakao di Provinsi Bali, menjadi dasar penetapan kerjasama ini.
Sebelumnya, telah diadakan FGD dan pendampingan oleh OJK kepada LJK dan masyarakat. Total pembiayaan dari kerjasama ini mencapai Rp 1,14 miliar yang dibagi menjadi tiga skema.
Rinciannya Rp 40 jutauntuk KUR Mikro Petani Kakao yang diterima oleh Ketut Sumardi, Rp 100 juta untuk KUR Mikro Petani Kakao yang diterima oleh Nyoman Areb Aryawan, dan Rp 1 miliar untuk Kredit Modal Kerja Koperasi Produsen Buana Merta Abadi yang diterima oleh Kadek Suantara selaku Ketua Kelompok dan Ketua Koperasi.
Sekda Jembrana I Made Budiasa mengapresiasi inisiatif OJK Provinsi Bali serta Bank BPD Bali atas komitmen mereka mendukung akses keuangan petani kakao di Jembrana.
Budiasa berharap kerjasama ini bisa menjadi contoh untuk pengembangan potensi unggulan daerah lainnya.
“Kami berharap para petani kakao dapat lebih fokus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta menggunakan akses permodalan dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab,” ucap Budiasa.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan BPD Bali I Wayan Sutela mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana dan OJK atas terwujudnya kerjasama ini.
“Terima kasih juga kami sampaikan kepada OJK Provinsi Bali yang tidak henti-hentinya memberikan arahan positif untuk perkembangan bisnis di BPD Bali,” ungkap Sutela.
Di sisi lain, Kadek Suantara sangat bersyukur atas kerjasama ini. Dana yang diterima sangat membantu koperasi produsen untuk menyerap hasil pertanian dari kelompok tani, mengingat tingginya harga kakao di Jembrana.
“Sebagai koperasi produsen, kami memerlukan dana yang cukup tinggi mengingat tingginya harga kakao di Jembrana. Ini sangat penting bagi perkembangan komoditas kakao di Jembrana,” ucap Suantara. (rls)