PANTAUBALI.COM, BADUNG – Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Jimbaran menggelar Brewing Passion dan Kelas Barista di Lotus Food Service, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada 8-12 Juli 2024.
Pelatihan diikuti oleh 50 peserta, yang merupakan warga Kelurahan Jimbaran dari 14 lingkungan banjar serta pelaku usaha UMKM yang bergerak di bidang industri kopi di wilayah Kelurahan Jimbaran.
Adapun kegiatan pelatihan dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa, Senin (8/7/2024). Sekaligus menyerahkan bantuan sebesar Rp30 juta.
Acara dipandu langsung oleh Yande J Wirawan yang merupakan pemenang Asean Top 5 Lead ABCT 2024 di Thailand.
Ketua LPM Kelurahan Jimbaran I Made Dharmayasa menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari bulan bakti gotong royong.
Program ini adalah hasil kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Badung yang diajukan melalui Kelurahan Jimbaran dan didukung oleh beberapa sponsor dari wilayah Jimbaran.
“Ini adalah program pemberdayaan yang rencananya akan kami laksanakan rutin ke depannya. Saat ini, terdapat empat kelas pelatihan, yaitu Coffee Knowledge, Sensory Practice, Barista Basic Knowledge Espresso, dan Milk Texturing Technique and Latte Art,” ujar Dharmayasa.
Ia menambahkan, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM Jimbaran agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa memberikan apresiasi kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Jimbaran atas inisiatif mereka dalam menggelar kegiatan ‘Brewing Passion dan Kelas Barista’.
“Saya lihat ini sangat luar biasa dan saya terus terang memberikan apresiasi karena LPM sudah menginisiasi sekaligus memfasilitasi kegiatan untuk memberikan ruang kepada anak-anak muda di Jimbaran untuk menjadi entrepreneur muda, khususnya terkait dengan barista,” ujarnya.
Adi Arnawa menekankan pentingnya memanfaatkan potensi pasar yang besar di Badung, tidak hanya dari wisatawan, tetapi juga dari investor yang datang ke wilayah tersebut.
Potensi ini harus terus digalakkan, terutama dalam menghadapi tantangan hilirisasi. Serta dapat diperluas ke daerah lain, terutama di wilayah pariwisata.
“Kalau kita bicara hilirisasi, semua prosesnya kita buat di Badung, mulai dari produksi, SDM dari Badung semua, ekosistem ekonomi akan terbangun di Badung. Dampaknya tidak hanya ke masyarakat tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayahnya,” pungkasnya,” katanya. (ana)