PANTAUBALI.COM, BADUNG – Sanggar Ariwangsa yang mewakili Kabupaten Badung, berhasil curi perhatian penonton di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 yang digelar di Art Center Denpasar, Senin (1/7/2024).
Dalam pagelaran tersebut, Sanggar Ariwangsa memperkenalkan kembali gamelan angklung, salah satu jenis gamelan Bali yang termasuk dalam golongan gamelan tua (wayah).
Gamelan ini memiliki laras selendro empat nada dan diperkirakan sudah ada sebelum abad ke-15 Masehi.
Salah satu seniman penting dalam pengajaran gamelan angklung keklentangan adalah almarhum I Nyoman Dendi dari Pemedilan, Denpasar, yang berperan besar dalam melestarikan dan mengajarkan tabuh angklung klasik kepada berbagai sekaa di Bali, termasuk sekaa angklung Purnama Budaya di Banjar Batubidak, Desa Adat Kerobokan, Badung pada tahun 1950-an.
Dengan mencoba untuk menggali kembali dan merekonstruksi gamelan tua tersebut pada PKB tahun 2024, merupakan upaya mereka dalam melestarikan warisan leluhur yang adhiluhung.
Pagelaran ini menampilkan beberapa komposisi terkenal yakni, komposisi “Engkek Engkek Engkir” terinspirasi dari suara burung yang berfungsi sebagai tanda sasih kedasa dalam penanggalan Bali.
“Manuk Dewata” menggambarkan burung dengan bulu indah yang dipercaya sebagai wahana roh menuju alam swah loka dalam prosesi ngaben.
Lanjut, “Galang Kangin” mengangkat makna waktu yang tepat untuk memulai kegiatan menurut kepercayaan Bali. Sedangkan “Satus Korawa” terinspirasi dari kisah Mahabharata tentang seratus saudara Kurawa.
Koordinator Sanggar Ariwangsa I Made Sujendra, S.Sn, menjelaskan, pagelaran ini condong mengangkat masalah kehidupan di masa lalu. Dengan melibatkan 23 personil dan persiapan yang dilakukan selama tiga bulan.
“Saya berharap, melalui rekonstruksi karawitan ini, utamanya gending-gending lama yang hampir punah agar bisa tetap dilestarikan,” ujar Sujendra.
Sementara itu, Ketua Listibiya Kuta Utara I Wayan Ardana, S.Sn menyatakan, dirinya bangga akan penampilan Sanggar Ariwangsa, bahkan dirinya terharu dan merasa penampilan tersebut sangat mengalunkan.
“Pesan saya agar ditingkatkan lagi supaya ada generasi pemain angklung muda utamanya di Kecamatan Kuta Utara,” ucapnya.
Ardana menambahkan pihaknya mengadakan pembinaan seni per banjar, tidak hanya kesenian angklung, tetapi juga gong kebyar dan selonding.
Tak hanya beliau, I Putu Bagus Ramadika Bujangga dan Made Surya Wirawan selaku peserta, juga mengungkapkan rasa senang dan bangga karena dapat membawa nama baik Kabupaten Badung di ajang PKB.
“Latihan intensif kita selama lima bulan membuahkan hasil yang memuaskan, dan tentunya kami berharapan, pelaksanaan PKB tahun depan akan lebih megah dan mampu membangkitkan seni-seni yang belum terekspose maksimal,” ucapnya. (jas)