Keretakan Tebing Pura Batubolong Tabanan Belum Mendapat Penanganan

Kondisi retakan tebing di Pura Batu Bolong yang berada di kawasan DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri.
Kondisi retakan tebing di Pura Batu Bolong yang berada di kawasan DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Keretakan tebing di Pura Batubolong yang terletak di kawasan objek wisata Tanah Lot, Kecamatan Kediri, Tabanan hingga saat ini belum mendapatkan penanganan.

Padahal keretakan tebing sudah terjadi pada bulan Juli 2023 lalu. Kemudian, petugas dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida langsung melakukan pengecekan bersama Dinas PUPR Tabanan.

Manager DTW Tananh Lot I Wayan Sudiana mengatakan, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena mengingat potensi bahaya yang dapat ditimbulkan jika keretakan tersebut tidak segera ditangani.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Kepada Seluruh Umat Se-Dharma

“Terakhir tim dari BWS datang bulan Februari dan masih dalam tahap penyusunan anggaran dan metode pelaksanaan yang dipakai,” ujarnya, Minggu (26/5/2024).

Ia menyebut, kondisi keretakan tebing sejauh ini tidak mengalami perubahan. Masih sama seperti saat awal yakni 10 titik retakan sepanjang 20 meter.

Namun, pengelola dan pengempon pura masih melakukan pembatasan kunjungan.

“Sama seperti dulu, pemedek yang bersembahyang dibatasi dan wisatawan hanya sebatas madya mandala saja,” ucapnya.

Baca Juga:  PDDS Tabanan Target Keuntungan Rp1,3 Miliar Pada 2025

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan I Made Dedy Darmasaputra mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi lanjutan dari BWS terkait kelanjutan penanganan keretakan tebing Batubolong. Penanganan ini dilakukan sepenuhnya oleh BWS Bali-Penida.

“Informasi terakhir yang kami terima belum ada setelah tahun lalu tim ahli dari BWS melakukan pengecekan dan kajian,” ucapnya. (ana)