PANTAUBALI.COM, TABANAN – Momen libur hari raya Waisak dan cuti bersama berdampak pada lonjakan kunjungan wisatawan di Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan.
Tercatat, rata-rata kunjungan selama libur panjang di DTW yang terletak di Desa Candikuning Kecamatan Baturiti, Tabanan tersebut mencapai 2.500 orang per hari.
Manager DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika mengatakan, jumlah kunjungan meningkat 50 persen dibandingkan dengan hari biasanya yang berada di kisaran 1.000 orang.
“Lonjakan kunjungan ini terjadi sejak Kamis ini karena libur dan cuti bersama. Kami prediksi lonjakan kunjungan akan terjadi sampai hari ini,” ujarnya, dikonfirmasi Minggu (26/5/2024).
Mustika menyebut, wisatawan yang berkunjung ke DTW Ulun Danu Beratan didominasi oleh wisatawan domestik dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sedangkan sisanya merupakan wisatawan mancanegara dari India, Australia, Cina, Asia dan Eropa.
“Domestik hampir 60 persen dari total kunjungan, sedangkan mancanegara 40 persen,” ungkapnya.
Selain keindahan Pura Ulun Danu Beratan serta danau dan bukitnya, adapun spot yang paling digemari oleh wisatawan di DTW Ulun Danu Beratan yakni gate-gate gapura.
Gate dengan ukiran khas Bali ini paling digemari untuk spot foto oleh para wisatawan.
“Selain itu, ada juga taman bunga dan Taman Kaktus berbentuk Dinosaurus yang menjadi spot foto,” sambung Mustika.
Disinggung terkait kunjungan delegasi World Water Forum (WWF) ke-10, Mustika mengaku, di DTW Ulun Danu Sendiri kunjungan dari delegasi tidak terlalu banyak.
Bahkan delegasi yang berkunjung hanya perwakilan dari Indonesia. Itu artinya dari negara-negara lain tidak ada.
“Kemarin sempat ada beberapa delegasi dari Indonesia. Namun, jumlahnya tidak banyak. Hanya itu saja,” ungkapnya.
Meskipun demikian, pihaknya berharap, kunjungan bisa terus bertambah setiap harinya. Khususnya nanti saat libur panjang sekolah yang dimulai bulan Juni mendatang.
“Kami rencananya akan kembali menggelar Parade Gebogan sekitar bulan Juli atau Agustus mendatang untuk menarik kunjungan wisatawan,” imbuhnya. (ana)