Delegasi WWF Ke-10 dari Tiongkok Kunjungi DTW Jatiluwih

Menteri Sumber Daya Air Republik Rakyat Tiongkok H. E. Mr. Li Guoying bersama rombongan saat berkunjung ke DTW Jatiluwih, Minggu (19/5/2024).
Menteri Sumber Daya Air Republik Rakyat Tiongkok H. E. Mr. Li Guoying bersama rombongan saat berkunjung ke DTW Jatiluwih, Minggu (19/5/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih kembali dikunjungi oleh Delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 Bali.

Pada Minggu (19/5/2024), delegasi dari Tiongkok yakni Menteri Sumber Daya Air Republik Rakyat Tiongkok H.E. Mr. Li Guoying bersama rombongan sejumlah 8 orang melihat pesona keindangan DTW yang terletak di Kecamatan Penebel, Tabanan ini.

Manajer DTW Jatiluwih I Ketut Purna menjelaskan, kedatangan para delegasi WWF ke Jatiluwih ini sifatnya insidental saja karena kunjungan resmi ke Jatiluwih untuk delegasi WWF baru dimulai pada Senin besok (20/5/2024).

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Hadiri Upacara Peringatan Puputan Margarana Ke-78

“Kunjungan ini bersifat insidental saja. Namun, kami tetap melakukan penyambutan bagi para delegasi yang berkunjung sebelum waktu kunjungan resmi dibuka pada Senin besok,” ujarnya.

Ia menjelaskan, delegasi diajak melihat areal persawahan yang saat ini sedang ditumbuhi padi dan akan memasuki masa panen sekitar satu bulan mendatang.

Menteri Tiongkok, dikatakan Purna, sangat tertarik dengan sistem pembagian air dalam organisasi subak.

“Para delegasi dari Tiongkok ini lebih tertarik bertanya tentang pembagian air yang ada pada sistem subak. Bagi mereka sistem pembagian air ini sangat baik mereka sangat tertarik belajar tentang sistem ini,” ungkapnya.

Baca Juga:  Cawabup Sengap Soroti Infrastruktur Jalan Antosari-Sanda Pupuan Terabaikan

Selain mengunjungi areal persawahan yang ditumbuhi padi, para delegasi Tiongkok ini juga diajak mengunjungi Pura Dalem yang ada di sekitar DTW Jatiluwih.

“Sebenarnya mereka ingin mengunjungi Pura Ulun Subak. Tapi karena tidak ada pura Ulun Subak di dekat sini, maka kami ajak mereka ke Pura Dalem sebagai representasi Pura Ulun Subak,” imbuhnya. (ana)