Hingga Pertengahan 2024, Aktivasi IKD di Tabanan Hanya 5.064 Orang

Ilustrasi aktivasi IKD. (Foto: halloriau.com)
Ilustrasi aktivasi IKD. (Foto: halloriau.com)

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tabanan mencatat masyarakat yang melakukan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) baru 5.064 orang.

Jumlah tersebut setara dengan 1,31 persen dari total penduduk Tabanan yang sudah melakukan perekaman e-KTP sebanyak 383.965 orang. Capaian tersebut mulai dari program ini dimulai dari Oktober 2022 lalu.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, I Gusti Agung Rai Dwipayana melalui bidang teknis yang menangani IKD, Ardha Candra mengatakan, capaian aktivasi ini masih jauh di bawah target pemerintah pusat yakni mencapai 25 persen dari jumlah penduduk yang telah mempunyai E-KTP di masing-masing daerah.

Baca Juga:  Atlet Petanque Tabanan Raih Medali Emas dan Perak di Kejurnas Junior 2024

“Sejauh ini capaian aktivasi IKD di Tabanan baru 1,31 persen. Capaian ini masih jauh dari target pusat,” ucapnya, Rabu (15/5/2024).

Menurutnya, rendahnya capain ini disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendaftar IKD. “Kita masih perlu kerja keras termasuk meminta dukungan semua pihak,” ucapnya.

Pihaknya sudah melakukan pelayanan dengan sistem jemput bola sehingga masyarakat tidak perlu lagi ke Kantor Dukcapil. Misalnya dengan melakukan register ke rumah sakit, kantor dinas hingga membuka akses IKD di Kantor Desa.

“Dari 133 desa di Tabanan, sudah 85 teregister Aplikasi SIAK. Aplikasi ini berguna untuk memudahkan masyarakat mendaftar IKD,” ungkapnya.

Baca Juga:  Jatiluwih Dinobatkan Sebagai Desa Terbaik Dunia Versi UN Tourism

Ia menambahkan, kesadaran masyarakat untuk registrasi IKD sangat diperlukan sebab berbagai layanan sudah dibuat untuk memudahkan masyarakat seperti akses desa.

IKD perlu ditingkatkan karena sampai saat ini masih banyak layanan yang belum menggunakan IKD sebagai pengganti KTP sepenuhnya.

“Untuk pelayanan sudah bisa mendaftar sampai desa dan kecamatan. Namun, minat masyarakat yang belum begitu tinggi sehingga baru sedikit masyarakat yang ingin aktivasi IKD,” imbuhnya. (ana)