PANTAUBALI.COM, KLUNGKUNG – Kapal ikan KM Naga Mas Perkasa 58 kandas di Perairan Jungut Batu Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Selasa (2/4/2024) sekitar pukul 20.30 Wita.
Kapal dengan rute Pelabuhan Benoa menuju Perairan Ambon tersebut membawa lima orang kru tersebut akhirnya berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan pada Rabu (3/4/2024) siang.
Adapun identitas korban kapal kandas atas nama Fedy Lahiwu (42), Noldy Siby Walanda (44), Riffo Junaidy Pokoliwutang (48), Jefri Sidangoli (45) dan Novi Walanda (47).
Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya mengatakan, pihaknya menerima informasi kandasnya dari Kapolsek Nusa Penida pada pukul 08.25 WITA. Adapun lokasinya berjarak 7,5 mil dari Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida.
Kemudian, personel dari Unit Siaga SAR Nusa Penida segera diberangkatkan menuju lokasi dengan menggunakan Rigid Inflatble Boat (RIB) 05. Komunikasi juga masih bisa dilakukan dengan Kapten Kapal untuk memantau perkembangan kondisi terkini.
“Saat tiba di lokasi pukul 09.10, kondisi kapal sudah mulai miring dan air masuk dari bagian belakang kapal. Kemudian kru kapal dievakuasi karena kondisi kapal telah mengalami kerusakan pada bagian ruang mesin,” jelasnya.
Dikarenakan posisi dangkal maka RIB 05 tidak bisa merapat sehingga para kru kapal harus berenang dengan menggunakan pelampung. Sekitar 50 menit berselang seluruhnya telah terevakuasi.
“Kita mengevakuasi lima ABK dengan selamat ke atas RIB,” sambungannya.
Kemudian, kelima crew KM Naga Mas Perkasa 58 dibawa ke Dermaga Apung Jungut Batu, Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung. Selanjutnya diserahkan kepada pihak kepolisian untuk pendataan lebih lanjut.
“Informasi dari kapten kapal saat dimintai keterangan, kapal kandas karena terbawa arus ke arah daratan, sementara mesin kapal tidak cukup kuat untuk melawan arus,” ungkap Sidakarya.
Adapun unsur SAR yang terlibat selama berlangsungnya operasi SAR diantaranya Unit Siaga SAR Nusa Penida (Basarnas Bali), Pol Air Polres Klungkung, Polsek Nusa Penida, Pos TNI AL Nusa Penida, Dir Polda Bali dan nelayan setempat. (ana)