Seniman di Desa Delod Peken Tabanan Hasilkan Cuan dari Lukisan Bakar

Wayan Purnawan, pengerajin lukisan bakar asal Desa Delod Peken, Tabanan, menunjukkan karyanya.
Wayan Purnawan, pengerajin lukisan bakar asal Desa Delod Peken, Tabanan, menunjukkan karyanya.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Karya lukis dengan teknik bakar pada papan kayu kini sedang digemari masyarakat. Lukisan ini banyak digunakan untuk dekorasi rumah, kafe atau suvenir.

Adapun lukis bakar sendiri menggunakan teknik pemanasan dimana menggunakan alat solder yang telah dimodifikasi.

Salah satu seniman pengrajin lukisan bakar yakni Wayan Purnawan asal Desa Delod Peken, Tabanan. Ia mengaku mulai menekuni usaha ini sejak pandemi COVID-19 melanda, sekitar tahun 2020.

Selain itu, ia memang memiliki kemampuan melukis dan tamat dari sekolah jurusan seni rupa di Kabupaten Gianyar.

“Teknik lukis warna kan sudah banyak. Saya lihat di Youtube ketemulah teknik lukis bakar ini. Karena basis sudah bisa menggambar saya otodidak belajar dan banting stir ke lukis bakar,” ungkapnya, Minggu (24/3/2024).

Baca Juga:  Jelang Masa Tenang Pilkada 2024, KPU Tabanan akan Turunkan APK Melanggar Aturan

Ia mengaku, waktu belajar teknik lukis bakar hanya perlu sekitar tiga bulanan sampai akhirnya bisa menghasilkan karya lukis.

“Kanvas lukisnya ini kayu. Untuk bahan baku kayunya sendiri jenis Jati Belanda yang saya beli online,” ujarnya.

Untuk karya lukis bakarnya, dikatakan Purnawan, kebanyakan melukis wajah atau hewan sesuai dengan permintaan. Lama pengerjaannya juga tergantung jumlah wajah yang dilukis.

“Kalau satu wajah, rata-rata dua hari. Paling lama itu pernah sampai sebulan saat melukis wajah para Presiden RI,” ungkapnya.

Baca Juga:  Simakrama di Desa Antap, Mulyadi Disambut Antusias Warga

Untuk harga tergantung banyaknya wajah dan kerumitan teknik yang diterapkan. Namun rentang harga yang ia patok termurah Rp100 ribu hingga Rp10 juta.

“Harga Rp10 juta itu yang lukisan bakar wajah para Presiden RI,” akunya.

Meskipun sudah cukup lama menekuni bisnis ini, Purnawan mengaku, masih mengandalkan promosi dengan cara dari mulut ke mulut. Disamping itu juga mengikuti pameran karya seni, seperti di pojok IKM Dekranasda DTW Tanah Lot.

Baca Juga:  Komisi II DPRD Tabanan Desak Tindak Lanjut Dinas Terkait Proyek Restoran Bodong di Desa Mengesta

“Selama ini yang memesan lukisan saya masih warga lokal. Semoga dengan mengikuti even pameran  wisatawan bisa mengetahui karya saya,” ucapnya. (ana)