PANTAUBALI.COM, BADUNG – Dua kelompok warga Sumba dengan Flores NTT terlibat keributan di salah satu kos-kosan di wilayah Banjar Tangtu, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.
Keributan ini terjadi saat malam pergantian tahun baru 2024, Minggu (31/12/2023). Bahkan, akibat dari keributan ini tiga sepeda motor milik Pecalang dibakar para pelaku.
Kapolres Badung AKBP Tenguh Priyo Wasono ketika dikonfirmasi Selasa (2/1/2024) mengatakan, sebelum kejadian, kedua kelompok masyarakat ini mengadakan pesta penyambut tahun baru di kos-kosan Tangtu sekitar pukul 22.00 WITA. Namun, terjadi pertengkaran antara Bianok dan Patris yang sama-sama merupakan warga Sumba.
“Pertengkaran itu dipicu hanya gara-gara rokok. Kemudian, dilerai oleh Jhon, warga Flores, tapi cara melerai agak keras sehingga menimbulkan ketersinggungan, sehingga terjadilah pertengkaran antara Bianok dengan Jhon,” jelasnya.
Karena pertengkaran tidak kunjung selesai akhirnya kelompok warga Sumba berjumlah 25 orang menghampiri kelompok warga Flores, hingga terjadi cek-cekcok.
Selanjutnya, sebanyak sepuluh orang pecalang datang sekitar pukul 00.00 WITA untuk meredam keributan dan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Namun karena tersulut emosi dan pengaruh minuman keras, kedua kelompok malah menyerang para pecalang.
“Beruntungnya para Pecalang tersebut dapat menyelamatkan diri, namun sayangnya 3 sepeda motor milik Pecalang dibakar para pelaku,” ungkap AKBP Tenguh.
Berselang beberapa menit, kelompok Sumba kembali ribut di TKP dengan melempari kaca jendala kamar kost dan menjatuhkan semua sepeda motor milik kelompok Flores. Kemudian, datang pasukan Brimob dan Dalmas Polda Bali untuk mengamankan lokasi kejadian.
Lalu kelompok Sumba kabur meninggalkan TKP. Beberapa diantaranya berhasil diamankan dan dibawa Mako Polsek Dentim Polresta Denpasar.
“Hingga hari ini kejadian tersebut masih dalam proses penanganan di Polresta Denpasar,” imbuhnya. (jas)