PANTAUBALI.COM, TABANAN – Rangkain perayaan HUT Kota Tabanan ke 530 tidak hanya dimeriahkan dengan pertunjukan hiburan seni dan budaya, tetapi dimeriahkan dengan pameran UKM.
Setidaknya ada puluhan stand kuliner UKM berjejer di sekitaran Gedung Kesenian I Ketut Maria hingga Taman Bung Karno.
Salah satu jajan tradisional khas Kecamatan Penebel, Tabanan yakni Laklak Biu Men Bayu juga hadir di pameran UKM ini.
Laklak Biu Men Bayu berbeda dengan laklak pada umumnya karena bentuknya menyerupai crepes dengan topping pisang dan kelapa parut.
Topping juga bisa ditambah dengan varian nangka, Coklat, keju dan strawbery.
Proses pembuatan Laklak Biu Men Bayu ini masih sangat sederhana dengan menggunakan pemanggang yang terbuat dari tanah liat. Bahkan tungku yang digunakan untuk proses pembuatan laklak juga berupa tungku kayu.
I Nengah Darma Bayu mengatakan, resep Laklak Biu ini diciptakan sendiri oleh kedua orang tuanya sejak tahun 2009.
“Ini resep asli orang tua. Adonan hanya terbuat dari tepung terigu, tepung beras. Kemudian ditambah irisan pisang dan parutan kelapa lalu dimasak selama tiga menit,” ujarnya ketika ditemui, Selasa (28/11/2023).
Pria berusia 31 tahun ini mengatakan, biasanya kedua orang tuanya berjualan di rumah. Dimana setiap harinya bisa meraup untung paling sedikit Rp400 ribu hingga Rp 600 ribu.
Bahkan, pembelinya banyak dari luar Tabanan, seperti seperti Dalung dan Kerobokan.
“Kalau hari Sabtu atau Minggu bisa dapat jualan Rp1 juta. Karena banyak wisatawan yang lewat jalan-jalan dan mampir,” jelasnya.
Bayu menambahkan, Laklak Biu ini sudah banyak mendapat penghargaan dan pernah mengikuti promosi hingga ke Jakarta untuk mewakili Kabupaten Tabanan dalam pameran UKM.
“Kami juga selalu hadir dalam pameran UKM di Pesta Kesenian Bali (PKB),” ucapnya.
Menurut Bayu, pameran UKM seperti ini dapat menjadi ajang bagi pelaku UKM khususnya di Kabupaten Tabanan untuk bisa mempromosikan produknya lebih luas.
“Bagus sekali karena membantu pedagang untuk mempromosikan produknya,” imbuhnya. (ana)