PANTAUBALI.COM, TABANAN – Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian saat masa peralihan cuaca dari musim kemarau menuju ke musim hujan, khususnya di Kabupaten Tabanan.
Kepala Dinas Kesehatan Ida Bagus Surya Wira Andi menerangkan, masyarakat harus mewaspadai penyebaran virus DBD saat musim peralihan ini mempercepat pertumbuhan vektor DBD yakni nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun masa peralihan cuaca saat ini secara umum tidak ada peningkatan penyakit.
“Pada masa peralihan cuaca saat ini secara umum tidak ada peningkatan penyakit, untuk kasus DBD sendiri terpantau dari bulan Juli terjadi penurunan kasus,” jelasnya, Selasa (7/11/2023).
Berdasarkan data, kasus DBD sendiri terpantau dari bulan Januari sebanyak 79 kasus dan menurun sampai bulan Maret sejumlah 56 kasus. Pada bulan April peningkatan kasus DBD mulai terjadi hingga 80 kasus dan puncaknya di bulan Mei yaitu 97 kasus.
“Setelah itu pada bulan Juli mulai menurun hingga bulan September menjadi 26 kasus,” terangnya.
Ia juga menegaskan pencegahan peningkatan kasus DBD harus dilakukan bersama-sama oleh masyarakat dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan pemusnahan sarang nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi faktor terbesar dari penyakit ini.
“kami dari Dinas Kesehatan melalui puskesmas selalu melakukan promosi kesehatan untuk pencegahan DBD, juga melakukan foging pada kasus-kasus yang daerahnya memang memerlukan fogGing,” jelasnya.
Selanjutnya, ia menerangkan bahwa untuk menindaklanjuti penanganan DBD ini pengimbauan tetap dilakukan baik oleh petugas puskesmas dan petugas dinas kesehatan melalui petugas promosi kesehatan di media sosial maupun turun langsung ke lapangan. (jas)