PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sejumlah warga terdampak pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di wilayah Kabupaten Tabanan khawatir dikarenakan hingga saat ini belum mendapat kepastian terkait proyek pembangunan tol.
Beragam upaya pun dilakukan oleh masyarakat untuk mempertanyakan kejelasan proyek. Mulai dari memasang spanduk hingga berencana untuk menanyakan langsung proses pembangunan Tol ini kepada PJ. Gubernur Bali.
Bahkan, perbekel atau kepala desa di Kabupaten Tabanan yang wilayahnya terdampak pembangunan tol mengadakan rembug di Wantilan Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat pada Jumat (22/9/2023).
Rembuh ini dihadiri oleh tujuh perbekel dari total 11 Desa yang terdampak. Mereka diantaranya Perbekel Lalanglinggah, Perbekel Lumbung, Perbekel Bengkel Sari, Perbekel Antosari, Perbekel Wanasari, Perbekel Denbantas dan Perbekel Buahan.
“Remug ini untuk menyeimbangkan dan penyatukan persepsi terkait kelanjutan dari proyek tol. Sebab, masyarakat yang terdampak banyak yang bertanya-tanya terkait bagaimana kelanjutan dan penanganan proyek ini kedepannya,” ujar Perbekel Desa Lalanglinggah I Nyoman Arnawa saat dikonfirmasi, Jumat (22/9/2023).
Dia menambahkan, sejatinya masyarakat sangat setuju dengan pembangunan tol ini karena diyakini akan memberikan dampak baik.
Terkait rencana bersurat ke PJ Gubernur Bali hingga ke Kementerian PUPR, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut bersama seluruh kepala desa yang terdampak.
“Kami akan pikirkan yang terbaik untuk dilakukan. Setelah itu, baru kami lakukan langkah selanjutnya seperti apa,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga menyatakan kesiapannya dalam memfasilitasi masyarakat untuk menanyakan persoalan tersebut.
“Kalau kami diminta masyarakat untuk ikut memfasilitasi maka kami siap. Sebagai wakil rakyat, kami harus ikut dan siap dalam urusan masyarakat,” ucapnya.
Dia menyebut, pihaknya sangat mendukung upaya yang dilakukan masyarakat agar mendapatkan kepastian proyek pembangunan jalan tol ini.
Dikarenakan sebelumnya masyarakat sudah setuju dengan adanya pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi ini dibuktikan dengan masyarakat sudah memberikan lahan miliknya untuk menjadi bagian dari proyek pembuatan tol tersebut.
“Terhadap tindakan masyarakat ini saya mendukung karena masyarakat ingin secepatnya proses berjalan,” imbuhnya. (ana)