Taman Kaktus dalam Perut Dinosaurus Jadi Destinasi Baru DTW Ulun Danu Beratan

Pembangunan patung Dinasurus yang akan dilengkapi Taman Kaktus.
Pembangunan patung Dinasurus yang akan dilengkapi Taman Kaktus.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan menyuguhkan destinasi baru untuk wisatawan yang berkunjung berupa taman kaktus dengan ornamen Dinosaurus.

Taman kaktus ini dibuat dalam perut patung Dinosaurus yang dirancang seperti terowongan. Jadi pengunjung bisa masuk ke dalam mulut patung dinosaurus dan melihat koleksi kaktus tersebut. Lalu keluar lewat ekornya.

Saat ini proses pembangunannya sedang dalam tahap penyelesaian patung Dinosaurus setinggi lima meter dan panjang delapan meter.

“Pengerjaan taman ini sudah mencapai 70 persen dan ditargetkan mulai dibuka pada Januari 2024,” ujar Manajer DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika, Rabu (6/9/2023).

Ia menyebut, nantinya dalam taman akan diisi 25 jenis tumbuhan kaktus. Destinasi ini diharapkan bisa menjadi wisata edukasi, khususnya terkait dengan edukasi botani.

Baca Juga:  Jatiluwih Dinobatkan Sebagai Desa Terbaik Dunia Versi UN Tourism

“Mungkin tidak seluas taman kaktus di tempat lain. Namun, dengan adanya taman kaktus ini, kami harap mampu menjadi salah satu destinasi wisata edukasi bagi wisatawan yang datang,” ucapnya.

Selain merancang taman kaktus di dalam perut Dinosaurus, pembenahan lain yang sedang dilakukan oleh DTW Ulundanu adalah sedang mempersiapkan penampilan tari kecak di atas air. Tarian ini menjadi ikon baru di objek wisata yang berada di Kecamatan Baturiti ini, selain pemandangan Danau dan Pura Ulun Danu Beratan.

Baca Juga:  Viral Dua Bule Diduga Hipnotis Karyawan Toko Ritel di Kediri Tabanan, Uang Rp1,1 Raib

Tari Kecak ini nantinya akan menampilkan kisah sejarah Dewi Danu sesuai dengan maskot dari DTW Ulun Danu Beratan sendiri. Penampilannya digelar siang hari dan pada momen-momen khusus.

“Tarian kecak ini masih dalam tahap persiapan. Sekitar dua atau tiga tahun nanti baru akan dipentaskan sebab kami harus membuat panggung di atas air dulu,” kata Mustika.

Baca Juga:  Diduga Terpeleset Saat Mandi, Nenek 83 Tahun Ditemukan Tewas di Irigasi Subak

Ia menyebut, adapun anggaran yang akan diperlukan untuk membuat tempat pementasannya mencapai Rp300 juta. Selain itu, pihaknya juga harus menyiapkan dan membina penari kecak.

“Kami harus betul-betul memilih para penarinya agar nantinya tidak pergi karena alasan belajar atau menikah kemudian pindah ke tempat lain,” imbuhnya. (ana)