PANTAUBALI.COM, TABANAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tabanan pada Jumat (7/7/2023) lalu mengakibatkan longsor yang membuat lenyap Kantor Desa Adat Karyasari di Kecamatan Pupuan.
Perbekel Karyasari I Wayan Muliastra mengatakan, selain menghilangkan gedung kantor Desa Adat, longsor juga menghilangkan gudang BUMDes.
Dua gedung yang masih satu area itu tergerus ke Tukad Yeh Mada yang memiliki kedalaman lebih dari 25 meter.
“Yang tersisa hanya gedung kantor BUMDes dan LPD (Lembaga Perkreditan Desa) berada di lantai dua. Namun, tidak bisa dipakai karena sebagian pondasinya tergerus,” ujarnya, Minggu (9/7/2023).
Ia menjelaskan, peristiwa itu juga menghilangkan sejumlah mesin pembuatan gula semut milik BUMDes. Termasuk satu unit mobil pikap milik BUMDes turut terbawa longsor. “Untuk mobilnya sudah diderek kemarin,” sambungnya.
Muliastra menceritakan, saat musibah itu terjadi ia hendak keluar dari kantor desa untuk memeriksa laporan mengenai rumah warga yang tertimpa longsor sekitar pukul 12.00 WITA.
Kemudian, ia mendengar suara gemuruh bersama dengan teriakan warga di utara bangunan yang longsor itu meminta beberapa orang di dalam gedung segera keluar. “Astungkara tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.
Muliastra menjelaskan, saat ini sekeliling gedung kantor BUMDes dan LPD Karyasari telah diberi pembatas untuk menghindari adanya warga yang datang ke lokasi. Apalagi kondisi tanah di sekitar gedung masih labil.
Ia memperkirakan, kerugian akibat musibah tersebut diperkirakan lebih dari Rp2,3 miliar. “Tapi itu kerugian materinya. Untuk kepentingan upacara belum dihitung. Karena di bawah itu kan ada setra. Nanti malam akan kami sikapi saat rapat bersama desa adat,” imbuhnya. (ana)