Gencarkan Vaksinasi, Pemerintah Target Tahun Depan Bali Bebas Rabies

Kegiatan vaksinasi rabies di Wantilan Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan.
Kegiatan vaksinasi rabies di Wantilan Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kasus rabies di Indonesia saat ini tengah menjadi perhatian Pemerintah, khususnya di Provinsi Bali yang menjadi wilayah dengan sebaran kasus tertinggi.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, saat ini pemerintah gencar mengatasi penyebaran rabies dengan penyediaan vaksin dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kami Kementan bersama kemenkes bersinergi mengatasi kasus rabies ini secepat mungkin baik penyediaan vaksin maupun sosialisasinya,” ujar Harvick usai meninjau vaksinasi rabies di Wantilan Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Rabu (5/7/2023).

Ia menyebut, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar distribusi vaksin bisa berjalan efektif. Jika terjadi kekurangan stok vaksin di tingkat Kabupaten/Kota maka bisa mengambil di Provinsi sesuai kebutuhan dan regulasi.

Sementara itu, pihaknya saat ini lebih memperhatikan efek penularan virus dari hewan penular rabies (HPR) kepada manusia.

Baca Juga:  Dua Aksi Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil Terjadi Bypass Soekarno Tabanan

“Kami lebih konsen paskanya atau yang masih terus terjangkit efeknya terhadap manusia,” jelasnya.

Harvick berharap, dengan vaksinasi yang dilakukan dapat menghentikan penyebaran kasus rabies di Indonesia. Khususnya Bali yang pada 2024 ditargetkan menjadi daerah yang bebas rabies.

“Di Bali ini mudah-mudahan dalam waktu dekat kasus rabies bisa dikendalikan. Bahkan target bebas rabies di tahun 2028 bisa tercapai tahun 2024,”

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali I Wayan Sunada mengatakan, vaksinasi di Bali telah berjalan 51 persen dari total jumlah populasi anjing mencapai 6.000 ekor.

Baca Juga:  Kampanye di Desa Kaba-Kaba, Mulyadi-Ardika Tunjukkan Komitmen Dukung Seni dan Budaya Lokal

“Capaian terendah ada di Denpasar dan Gianyar sedangkan tertinggi di Badung,” katanya.

Sementara tahun 2023 ini, lanjut Sunada, tercatat ada empat kasus kematian akibat rabies di Bali. Dengan rincian dua kasus di Kabupaten Jembrana serta masing-masing satu kasus di Badung dan Buleleng.

“Jumlah ini terbilang masing jauh dari kasus tahun 2022 lalu yang mencapai 22 kasus,” sebutnya.

Baca Juga:  1.154 Orang PPPK Guru dan Penyuluh Pertanian Ikuti Orientasi 

Sunada menyebut, saat ini stok vaksin anti rabies (VAR) di Bali masih aman yakni tersisa 120.000 dosis. Sebelumnya, sebanyak 100.000 dosis VAR datang dari Australia dan 30.000 dosis dari Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya, Jawa Timur.

Bahkan, sesuai aturan baru yang berlaku saat ini, jika digigit HPR akan langsung diberi VAR.

“Sekarang kami fokus untuk menekan kasus rabies sehingga target tahun 2024 kematian akibat gigitan anjing tidak ada dan target 2028 Bali bebas rabies,” sebutnya. (ana)