PANTAUBALI.COM, BADUNG – Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai mengungkap kasus pencurian barang penumpang melibatkan dua warga Aljazair berinisial AHB (38), dan HR alias Ahmad (49), Selasa (7/3/2023).
Kapolres Kawasan Bandara Ngurah Rai AKBP Ida Ayu Wikarniti mengungkapkan, penangkapan kedua pelaku bermula adanya laporan dari perempuan asal Surabaya berinisial DKDN. Ia kehilangan tas selempang setibanya di terminal kedatangan, Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 23.30 WITA.
“Korban baru tiba dari Dubai, dan langsung ke parkiran mobil, tapi tasnya ketinggalan di sebelah taksi online. Saat kembali, tasnya hilang berisi HP dan pakaian,” ujar Wikarniti didampingi Kasat Reskrim Iptu Rionson Ritonga.
Menerima laporan, polisi berkoordinasi dengan Avsec dan Superviso Non Terminal Protection Landside untuk pencarian CCTV.
Pada Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 00.24 WITA, polisi menerima laporan dari warga Rusia berinisial S (20) mengaku kehilangan pasport di area lobi.
Belum tuntas dua laporan, polisi kembali mendapat pengaduan dari warga Amerika Serikat bernisial LSG (19) yang kehilangan tas berisi laptop dan beberapa buku.
“Total kerugian yang dialami ketiga korban mencapai Rp131,5 juta,”bebernya.
Tak perlu waktu lama, kedua pelaku teridentifikasi melalui rekaman CCTV. Dalam beraksi, AHB bertugas mengalihkan perhatian dan HR mengambil barang.
AHB diamankan di toilet timur Multi Level Car Parking (MLCP) Internasional lantai satu.Sedangkan HR dibekuk di sekitar parkiran dekat Masjid.
“Kedua pelaku mengaku terpaksa mencuri karena tak punya uang. Mereka ke Bali pada Kamis (2/3/2023) dengan maksud mencari pekerjaan,”beber Kapolres.
HR memiliki istri seorang WNI dan dikarunai tiga anak yang kini tinggal di Jawa.
“Dia sempat bisnis kain di Jakarta, tapi bangkrut. Makannya ke Bali mau kerja, sedangkan visa mereka adalah visa liburan, jadinya susah,” tandasnya.
Modus mereka agar bisa masuk ke terminal kedatangan dengan berdalih mengecek tiket.
“Hasil mencuri pertama dirasa tidak cukup lalu masuk lagi dan mengambil barang yang dikiranya dompet, tapi ternyata hanya sebuah passpor. Karena belum memenuhi target, maka mereka masuk lagi dan justru berujung ditangkap,”tandasnya. (kom)