TABANAN – Pantaubali.com – Partisipasi aktif warga Pesemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi, dalam memberikan sumbangan pemikiran guna kemajuan Kabupaten Tabanan, menjadi harapan Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M saat membuka Acara Paruman Sabha Pandita Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi yang dilangsungkan di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Tabanan, Sabtu (17/9).
Acara pembukaan yang dihadiri oleh Para Sulinggih dan Jro Mangku, juga dihadiri oleh Bupati Badung Selaku Ketua MGPSSR Provinsi Bali, Nyoman Giri Prasta, Sekda Tabanan, Para Asisten Sekda, Ketua Sabha Pandita Kabupaten Tabanan, Ketua Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi Kabupaten Tabanan, serta para peserta Sulinggih lanang dan istri, Para Ketua Mahagotra Se-Kecamatan Tabanan beserta pengurus.
Dalam menghadapi permasalahan dan tantangan yang harus segera ditanggulangi, terlebih saat berada di masa pandemi menuju masa endemi Covid 19, pada pertemuan yang digelar rutin ini, Bupati Sanjaya, mengajak segenap pengurus beserta pesemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi untuk berpartisipasi aktif memberikan sumbangan pemikiran guna memajukan kabupaten Tabanan dalam melalui masa-masa sulit dengan selamat. Terlebih dalam memberikan dukungan maksimal guna mewujudkan Visi Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM)
“Khususnya dalam pelestarian Adat, Agama, Tradisi Seni dan Budaya, dengan demikian, secara langsung ataupun tidak langsung, Pesemetonan Pasek akan ikut bersama-sama membangun peradaban yang unggul demi kemajuan di Kabupaten Tabanan” Ujar Sanjaya kala itu. Pertemuan Paruman Sulinggih yang berlangsung saat itu juga sekaligus dirangkaikan dengan sosialisasi buku pedoman pediksaan MGPSR.
Lebih lanjut, pihaknya berharap, pada pertemuan kali ini, paruman dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang konseptual yang dapat dipergunakan dan diaplikasikan kepada masyarakat Tabanan khususnya para warga pasemetonan.
“Pasti ada tantangan-tantangan dalam sebuah organisasi, tapi tetaplah bepijak pada aturan dan norma, sepanjang tidak dilanggar, maka perpecahan tidak akan terjadi” Imbuhnya.
Tak lupa Sanjaya juga berpesan agar paruman ini dilaksanakan dengan tulus ikhlas lascarya dengan semangat paras paro salulung sabayantaka, sarpana ya.
“Patut kita berbangga, di era 60-70an, pesek ini sangat mendongkrak pesemetonan, jadikanlah pesemetonan ini selalu terdepan, pionir dalam menginspirasi pesemetonan yang lain, serta bisa menginspirasi untuk kebangkitan pesemetonan kita di tingkat desa hingga provinsi” Pesannya lebih lanjut.
Seiring dengan besarnya harapan dan pesan Bupati Sanjaya dalam pertemuan ini, Ketua Sabha Pandita dan Ketua MGPSSR Provinsi Bali juga menyiratkan tujuan yang sama, yakni persatuan dan kesatuan terutama persamaan pendapat di antara para sulinggih. Sebab komunikasi menjadi kunci pokok keberhasilan dalam organisasi, di mana tujuannya adalah kebersamaan.
“Kebersamaan harus selalu dilestarikan, semeton di sini duduk sama rendah berdiri sama tinggi” Ujar Giri Prasta saat memberikan arahan pada pesemetonan yang hadir saat itu.