TABANAN – Pantaubali.com – Dalam upaya mendukung peningkatan inovasi dan kreatifitas masyarakat di Tabanan guna membangun Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM), Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M menghadiri sekaligus membuka kegiatan Parade Budaya Festival Pantai Kelecung yang berlangsung di Banjar Dinas Kelecung Kelod, Desa Tegalmengkeb Selemadeg Timur, Sabtu (13/8).
Dengan dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan Para Asisten Sekda, Para Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Forkopincam Selemadeg Timur, Perbekel Desa dan Bendesa adat Tegalmengkeb, kegiatan tahunan yang telah terlaksana selama 5 kali ini dimeriahkan dengan riuh sukacita oleh masyarakat setempat.
Mengambil tema “Meliang-liang di Pantai Kelecung”, Parade Budaya ini memiliki tujuan untuk mempromosikan Desa Tegalmengkeb khususnya pantai Kelecung yang menjadi ikon destinasi pariwisata khas Tabanan. Festival ini dimeriahkan dengan parade gong yang diikuti oleh 10 sekaa Gong Istri dari masing-masing banjar dan dari desa lainnya di Selemadeg Timur dan sebagai puncaknya yakni pementasan Tari Puspanjali masal dengan 1600 peserta yang akan menari di pantai Kelecung. Hal tersebut menjadi suatu keunikan yang patut menambah nilai plus, dalam upaya pelestarian adat dan budaya yang ditunjukkan oleh Desa Tegalmengkeb Selemadeg Timur.
Upaya pelestarian budaya ini tentunya mendapat apresiasi yang luar biasa dari Bupati Tabanan, Sanjaya. Selain menonjolkan potensi wisata di Desa, dan penampilan tarian yang memukau, juga sudah sangat sesuai dengan Visi Tabanan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Tabanan Era Baru yang Aman ,Unggul dan Madani (AUM) dalam point pelestarian agama, adat dan seni budaya. Meskipun di tengah pandemic Covid-19, baginya, masyarakat Tegalmengkeb sudah mampu memberikan suguhan berupa festival budaya yang berlangsung dengan sangat baik ini.
“Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal yang sangat positif kita laksanakan” Ujarnya. Kabupaten Tabanan dengan beragam potensi yang dimiliki termasuk panorama yang sangat indah bedasarkan letak geografisnya serta SDM yang unggul dan hebat, menjadi sebuah anugerah yang patut disyukuri. “Salah satu gagasan membuat festival Kelecung ini perlu mendapat apresiasi karena, bisa membuktikan diri, bahwa pantai Kelecung ini juga akan tentu bisa menarik kunjungan wisata, baik dari desa sendiri, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali bahkan di seluruh dunia” Imbuhnya bangga.
Pihaknya juga menyarankan agar festival ini mendapat publikasi yang baik, terlebih melalui media sosial. Baginya, kekuatan media sosial menjadi sarana promosi wisata yang sangat ampuh untuk memperkenalkan keindahan pantai Kelecung Tabanan hingga mampu diakui oleh Dunia. Lebih lanjut, Sanjaya juga berharap agar festival ini bisa terus dilestarikan dan disemarakkan di tahun-tahun mendatang, bahkan dengan melibatkan kolaborasi dari seluruh desa di Selemadeg Timur.
“Harapannya dengan ini kita bisa berbenah, kita lihat dan perhatikan sarana pendukungnya ke depan, mudah-mudahan festival Kelecung berikutnya lebih baik dan lebih bagus, buktinya hari ini, masyarakat tumbuh dari bawah, bukan dari atas, ada tarian dari yang tua dan yang muda, ini yang membahagiakan buat kita masyarakat Tabanan khususnya Desa Tegalmengkeb” Ujar Sanjaya.
Kehadiran Bupati dan jajaran Pemkab sore hari itu menambah motivasi tersendiri bagi masyarakat. Terutama setelah festival ini sempat tertunda pelaksanaannya selama 2 tahun berturut-turut dikarenakan oleh pandemi. Dewa Made Widarma selaku ketua panitia, sampaikan ungkapan terima kasih atas dukungan tiada henti yang diberikan oleh Bupati Sanjaya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati yang selalu menssupport kegiatan kami, khususnya pembangunan kami di desa Tegalmengkeb. Astungkara kedepannya, Pak Bupati bisa melanjutkan program-program Pemerintah Kabupaten yang memang ditujukan ke masyarakat dan rakyat Kabupaten Tabanan” Kata Widarma. Pembukaan Festival ditandai dengan pelepasan merpati oleh Bupati Tabanan.