DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali I Wayan Koster mengajak seluruh elemen masyarakat merayakan Tumpek Klurut yang jatuh pada Saniscara Kliwon, Klurut, Sabtu (23/7) mendatang dengan upacara Jana Kerthi.
Sebagai implementasi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, Gubernur Bali menggelorakan rahina Tresna Asih melalui Instruksi Nomor 08 Tahun 2022 tentang perayaan rahina Tumpek Krulut dengan upacara Jana Kerthi. Perayaan ini merupakan pelaksanaan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Instruksi ditujukan kepada pimpinan lembaga vertikal di Bali, Walikota atau Bupati se-Bali, Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Bandesa Madya Majelis Desa Adat Kota/Kabupaten se-Bali, Bandesa Alitan Majelis Desa Adat Kecamatan se-Bali, pimpinan lembaga pendidikan se-Bali; perbekel dan lurah se-Bali, bandesa adat atau sebutan lain se-Bali, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan swasta se-Bali, dan seluruh masyarakat Bali.
Gubernur Wayan Koster mendorong semua pihak bersinergi secara gotong royong melaksanakan nilai-nilai adiluhung Jana Kerthi dengan tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab.Perayaan rahina Tumpek Klurut dilaksanakan secara serentak di seluruh Bali pada Saniscara Kliwon, Krulut, Sabtu (23/7), diawali kegiatan niskala pukul 09.00–10.00 Witaa, dilanjutkan kegiatan sakala pukul 10.00 sampai selesai dilaksanakan selama Wuku Krulut.
Pemerintah Provinsi Bali merayakan rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan upacara penyucian (otonan) sarwa tetangguran (gamelan dan atau alat musik) untuk memuliakan Hyang Widhi dalam manifestasi sebagai Dewa Iswara/Kawiswara, dilanjutkan persembahyangan bersama.
Kegiatan niskala dilaksanakan sembahyang bersama di Pura Gelap Besakih, Saniscara Kliwon, Krulut, Sabtu (23/7) pukul 09.00-10.00 Wita. Persembahyangan bersama dihadiri Gubernur Bali dan sejumlah pejabat, seniman, budayawan, mahasiswa, siswa, serta masyarakat.
Kegiatan sakala dilakukan dengan pagelaran seni, kunjungan ke Panti Asuhan Panti Wreda, rumah tahanan, atau rumah sakit, memberi bantuan kepada siswa atau mahasiswa berprestasi dan kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olahraga, dan bidang lainnya, memberi ucapan Rahina Tresna Asih atau Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media.
Acara pergelaran seni diisi berbagai kesenian dan grand final aransemen lagu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Sabtu (23/7) pukul 19.00 Wita sampai selesai, di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Provinsi Bali.
Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali melaksanakan upacara Tumpek Klurut secara niskala dan sakala seperti kegiatan Pemerintah Provinsi Bali, tempat ditentukan Pemerintah Kota/Kabupaten masing-masing.
Majelis Desa Adat Provinsi Bali mengikuti kegiatan Pemerintah Provinsi Bali. Sedangkan Majelis Desa Adat Kabupaten/Kota mengikuti kegiatan Pemerintah Kabupaten/Kota masing-masing.
Desa/kelurahan merayakan rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Kahyangan Desa. Kegiatan sakala dilaksanakan dengan kegiatan pagelaran seni, kunjungan dan kepedulian sosial ke panti asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan dan rumah sakit, melaksanakan kegiatan peduli sosial kepada masyarakat desa/kelurahan yang kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni, budaya, olahraga, dan memberi ucapan rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan perbekel/lurah, perangkat desa/kelurahan, staf kantor desa/kelurahan, dan masyarakat desa/kelurahan.
Desa adat merayakan rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Kahyangan Desa. Kegiatan sakala dilaksanakan dengan pergelaran seni, kunjungan dan kepedulian sosial ke panti asuhan, panti wreda, rumah tahanan dan rumah sakit, memberi bantuan kepada yowana berprestasi dan krama kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olahraga, bidang lainnya, memberi ucapan rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah prajuru dan krama desa adat.
Keluarga merayakan rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di sanggah/merajan masing-masing. Kegiatan sakala dilaksanakan sungkeman anak kepada orang tuanya, orang tua memberi doa, restu, bimbingan, dan tuntunan kepada anaknya agar menjadi anak yang suputra, kunjungan dan kepedulian sosial ke panti asuhan, panti wreda, rutan, rumah sakit dan memberi ucapan rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media.
Lembaga Pendidikan merayakan rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di tempat suci masing-masing. Kegiatan sakala dilaksanakan sungkeman siswa/mahasiswa kepada guru/dosen, guru/dosen memberi doa, restu, bimbingan, dan tuntunan kepada siswa/mahasiswa agar menjadi siswa/mahasiswa yang suputra, kunjungan dan kepedulian sosial ke panti asuhan, panti wreda, rumah tahanan dan rumah sakit, memberi penghargaan kepada siswa atau mahasiswa berprestasi atau kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni budaya, olahraga, bidang lainnya; dan memberi ucapan rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah guru/dosen, siswa/mahasiswa dan seluruh tenaga kependidikan.
Organisasi kemasyarakatan dan swasta juga merayakan rahina Tumpek Krulut dengan melaksanakan persembahyangan bersama di tempat suci yang ditentukan masing-masing. Kegiatan sakala dilaksanakan dengan pagelaran seni, kunjungan dan kepedulian sosial ke panti asuhan, panti wreda, rumah tahanan, rumah sakit, memberi bantuan kepada masyarakat kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olahraga, dan bidang lainnya serta memberi ucapan rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan yakni pimpinan beserta anggota masing-masing ormas dan swasta.
Masyarakat merayakan rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melakukan persembahyangan bersama di tempat suci pilihan masing-masing. Kegiatan sakala tingkat anak-anak dilaksanakan melalui kegiatan maplalianan bersama (bermain, berwisata, atau hiburan). Yowana dan dewasa dilaksanakan lewat kegiatan bersama dalam bidang seni budaya, olahraga, sosial kemanusiaan, serta bentuk simpati dan empati lainnya, serta memberi ucapan rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media.
”Ungkapan Tresna Asih/Kasih Sayang dapat diwujudkan dengan memberi kembang atau bentuk lain sebagai cenderamata yang membahagiakan, dengan memanfaatkan produk lokal Bali,’’ kata Gubernur Wayan Koster.