TABANAN – Pantaubali.com – Kabupaten Tabanan hari ini,Jumat,(1/10) telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan tetap menerapkan prokes dengan ketat,pembatasan jumlah siswa serta dilakukan pergantian pembelajaran siswa perkelas.
Pelaksanaan PTM di SMP Negeri 1 Tabanan misalnya menerapkan pembagian berdasarkan nomor absen ganjil dan genap.Hal tersebut dilakukan agar memudahkan proses tracing atau penelusuran bila dalam pelaksanaan PTM ditemukan ada kasus terkonfirmasi positif pada siswa, itu disampaikan, Kepala SMP Negeri 1 Tabanan I Wayan Widarsa di Tabanan.
“Supaya gampang tracing kalau ada siswa yang bergejala,” katanya.
Siswa bernomor ganjil genap di masing-masing tingkatan, mulai kelas tujuh sampai sembilan, akan mengikuti PTM hari ini.
“Yang nomor absen genap ikut PJJ (pembelajaran jarak jauh) secara daring dari rumah. Tentu dengan jadwal mata pelajaran yang berbeda. Karena tidak mungkin satu guru menerapkan PTM dan PJJ sekaligus,” ujarnya.
Kemudian mulai minggu depan, PTM akan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan di internal sekolah.Pembagian jadwalnya, siswa dengan nomor absen ganjil akan mengikuti PTM pada Senin dan Selasa. Sedangkan Siswa bernomor absen genap mengikuti PTM pada Kamis dan Jumat.
“Rabu kosong dan dimanfaatkan untuk kegiatan penyemprotan desinfektan. Mereka yang tidak ikut PTM akan mengikuti PJJ dari rumah,” katanya.
Gladibersih sehari sebelumnya juga telah dilakukan, yakni tepatnya pada Kamis lalu (30/9). Seluruh guru maupun tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Tabanan kebetulan sudah memperoleh vaksin dua kali.
Kemudian dalam pelaksanaan PTM, skenarionya disesuaikan dengan petunjuk dari Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan. Pergantian antar sift dalam satu kali PTM dijeda selama 30 menit.
Sirkulasi kedatangan dan kepulangan siswa juga diatur sedemikian rupa. Memanfaatkan situasi sekolah yang ada. Salah satunya dengan memanfaatkan pintu belakang sebagai pintu keluar saat siswa pulang.
“Terus guru sudah stand by di dalam kelas. Begitu siswa masuk kelas langsung belajar. PTM berlangsung selama 90 menit dengan dua mata pelajaran. Satu mata pelajaran masing-masing 45 menit,” ucapnya.
Dengan pola diterapkan di internal sekolahnya, rata-rata satu kelas dalam satu kali PTM terisi maksimal 20 siswa. Pola ini relatif bisa diterapkan di SMP Negeri 1 Tabanan yang jumlah keseluruhan siswanya sebanyak 1.279 orang dan terbagi ke dalam sebelas kelas.
“Satu kelas maksimal 40 orang siswa. Jadi separonya maksimal 20 orang. Malah kebanyakan kalau dibagi rata-rata 18 sampai 19 siswa,” pungkasnya.