Terima KONI Bali, Gubernur Koster Harap Target 30 Emas di PON XX Papua Bisa Tercapai

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Boy Jayawibawa menerima kunjungan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali I Ketut Suwandi, Selasa (10/8) di Jaya Sabha, Denpasar. Pertemuan ini untuk melaporkan persiapan keberangkatan kontingen Provinsi Bali mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 yang akan berlangsung di Papua pada bulan Oktober mendatang.

Baca Juga:  Gunakan Helikopter dari Prabowo, De Gadjah: Saya Tidak Memaling, Saya Tidak Korupsi

Dalam kesempatan itu, Ketua KONI Bali I Ketut Suwandi melaporkan target yang ingin dicapai dalam perhelatan pesta olahraga empat tahunan tersebut.

“KONI Bali menargetkan raihan 30 medali emas pada PON XX/2021 di Papua, Oktober 2021,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kontingen Bali akan berangkat ke “Bumi Cenderawasih” pada 22 September mendatang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Mohon bantuan dan dukungan Pak Gubernur serta pemerintah Provinsi Bali terkait keberangkatan kontingen nantinya, mengingat harus menjalani SWAB sebagai syarat perjalanan,” ujar Suwandi.

Baca Juga:  Pria Alor Aniaya Pasutri Kerabatnya di Denpasar, Berawal dari Masalah Adat

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik target yang ingin dicapai oleh KONI Bali dalam ajang PON XX Tahun 2020 tersebut. Bahkan Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng itu siap siap mendukung yang diperlukan guna mendukung kelancaran keikutsertaan Bali.

“Saya harap target tiga puluh emas yang dicanangkan tersebut bisa tercapai nantinya. Apa yang diperlukan untuk kelancaran para kontingen pasti akan saya dukung,” tegasnya.

Baca Juga:  Percepat Penerapan Data Desa Presisi, Perangkat Desa Se-Kecamatan Pupuan Dibekali Bimtek SID

Lebih lanjut, Gubernur Koster berpesan agar selama mengikuti PON XX Tahun 2020 di Papua tetap menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan daerah yang dibela. Serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.