Kopi Pewarta #4, Kupas PTM Dinilai “Saru Gremeng”di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta) kembali menggelar Komunikasi Penuh Inspirasi (Kopi) Pewarta.Tema diusung dalam pelaksanaan ke empat kalinya tersebut “Pembelajaran Tatap Muka “Saru Gremeng”.

Tema tersebut diusung,melihat kondisi pembelajaran tatap muka yang pelaksananya dinilai masih maju-mundur. Sedangkan melihat beberapa daerah lain di Bali telah melaksanakan PTM tersebut dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang baik dan displin.

Adapun narasumber hadir dalam Kopi Pewarta,Senin,(28/6) di Tabanan mulai dari, Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan,I Made Darmawita,Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr I Nyoman Suratmika dan Kepala SMPN 1 Tabanan, I Wayan Widarsa yang dimoderatori oleh Ketua Pewarta, Donny Darmawan diikuti oleh seluruh anggota Pewarta.

Dalam kesempatan tersebut Donny Darmawan mengatakan, dalam pelaksanaan Kopi Pewarta menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif dan memberikan ruang kepada pemerintah dalam menyampaikan hal berkaitan dengan isu terkini di tengah masyarakat Tabanan pada khususnya.

Menurut Donny, tema tersebut diangkat dikarenakan,sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Tabanan terlihat belum memastikan kapan PTM tersebut akan dilaksanakan.Masih terlihat, maju- mundur atau bisa dikatakan masih “saru gremeng”.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Luncurkan Inovasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II

“Dari pantauan teman-teman Pewarta, permsalahan PTM belum terealisasikan masih saru gremeng lah bisa dikatakan begitu,” katanya.

Selanjutnya, Kabid Pembinaan SMP Kabupaten Tabanan,I Made Darmawita menyampaikan, terkait rencana PTM di Tabanan sebelumnya telah beberapa kali melakukan audiensi dengan pihak terkait maupun rapat dengan Bupati Tabanan OPD juga telah mendorong. Tentu dengan demikian, simulasi perlu dilakukan sebelum pelaksanaan PTM tersebut dilaksanakan.

“Beberapa sekolah juga terlihat telah melakukan simulasi.Contoh,pelaksanaan simulais di SMPN 2 Tabanan.SMPN 2 dipilih sebagai tempat dilaksanakan simulasi dikarenakan, melihat halaman di sekolah tersebut sempit sedangkan jumlah siswa banyak.Jika disana berhasil dilaksanakan, tentu kegiatan di sekolah lain di Tabanan akan berhasil juga,” paparnya.

Mata pelajaran pokok yang membutuhkan penjelasan nantinya akan diberikan dalam PTM dengan rencana hanya dua kali pertemuan dalam seminggu.Tentu tujuan utama dari PTM diharapkan mampu mengembalikan psikologis siswa sehinga, siswa merasa menjadi siswa seutuhnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Soroti Masalah Bioskop Hingga Pengelolaan Sampah Dalam Forum Tabanan Bebas Bicara

“Kami didukung semua pihak, agar PTM dapat diberikan ijin dan berjalan dengan baik nantinya,” cetusnya.

Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika menyampaikan, setuju ada pembelajaran tatap muka karena, jika dilihat dari beberapa wilayah di Tabanan telah masuk zona hijau terutama di tingkat SD masih aman.Sedangkan untuk SLTP Dan SLTA memang siswanya masih heterogen maka, perlu diperhatikan dengan baik dalam penerapan prokes nantinya.

Semua tervaksin dan perlu ada pesiapan juga misal, terkait simulasi.Jika dilihat untuk guru telah melakukan vaksinasi, umumnya Vaksinasi ke-1.

Baca Juga:  Jatiluwih Dinobatkan Sebagai Desa Terbaik Dunia Versi UN Tourism

“Pada prisipnya pembalajara tatap muka jika dilaksanakan dengan prokes yang baik dan disipilin tidak akan ada masalah,” ujarnya.

Masih dalam kesempatan yang sama Kepala SMPN 1 Tabanan, I Wayan Widarsa menyampaikan, jika dilihat dari sarana dan prasaran Prokes telah siap termasuk para pengajar (guru) telah 98 persen tervaksin.Jadi tidak ada masalah dalam pelaksanan PTM.Selain itu, kordinasi juga tetap dilakukan dengan dinas terkait di Tabanan.

“Pada intinya kami telah siap, tinggal menunggu perintah,” sebutnya.

Simulasi juga telah secara mandiri dilakukan, dengan tujuan mengetahui model pembelajaran nantinya.Sehinga, orang tua tidak ragu memberikan anaknya PTM di sekolah.

“Terkait PTM kami telah siap melaksanakan, tinggal menunggu arahan dari pimpinan dan persetujan dari orang tua murid nantinya,” tutupnya.