DENPASAR – Pantaubali.com – Persoalan sampah di Bali perlu mendapat perhatian serius dari semuanya, mengingat sampah yang tidak terkelola dengan baik bisa menjadi bom waktu yang berimbas pada kelestarian lingkungan alam sekitar. Pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun dibutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak.
Untuk itu perlu ditumbuhkan kesadaran dalam masyarakat untuk mulai memilah sampah serta mengolah sampahnya sendiri dan langsung selesai di sumbernya. Demikian disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster saat menjadi narasumber dalam acara ‘Dialog Lintas Denpasar Siang’ yang disiarkan secara langsung dari RRI Denpasar, Senin (3/5).
Lebih jauh dalam dialog yang mengangkat tema “Peran PKK Dalam Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber’, istri orang nomor satu di Bali ini menyampaikan bahwasannya seyogyanya sampah diselesaikan sedekat mungkin dengan sumber sampah, dan seminimal mungkin yang dibawa ke TPA, yaitu hanya residu saja. Pengelolaan sampah yang dilakukan di rumah tangga dan kawasan/fasilitas semestinya dikelola secara mandiri atau bekerja sama dengan desa adat dan desa/kelurahan.
Desa adat dapat bersinergi dengan desa/kelurahan dalam melakukan pola pengelolaan sampah, yang selanjutnya dilakukan pembinaan hingga ke tingkat rumah tangga di mana pembinaan tersebut dapat dilakukan oleh kader-kader PKK yang ada di setiap desa.
“Pola lama penanganan sampah, yaitu kumpul-angkut-buang, harus kita ubah dengan mulai memilah dan mengolah sampah di sumber. Siapa yang menghasilkan sampah, dialah yang bertanggung jawab untuk mengelola atau mengolah sampah itu sampai selesai. Jangan sampai sampah yang kita hasilkan mengotori desa atau wilayah lainnya. Desaku bersih tanpa mengotori desa lainnya, rumahku bersih tanpa mengotori rumah lainnya,” pesannya.
Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini juga mengajak seluruh Kader PKK untuk berperan aktif dalam melakukan sosialisasi dalam upaya pengelolaan sampah berbasis sumber. Sampah organik dapat dikelola menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman yang ada di halaman rumah, Dengan demikian sampah akan terkelola dengan baik dan dan halaman asri, teratur , indah, dan nyaman (HATINYA PKK) akan terwujud.
“Ke depan PKK akan mengadakan lomba di tingkat desa terkait pengelolaan sampah dan HATInya PKK. Untuk itu kita bangun kesadaran masyarakat, kita siapkan pola yang terbaik sehingga sampah tidak lagi menjadi musibah tetapi bisa menjadi berkah karena kita mampu mengelolanya dengan sangat baik,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Perbekel Desa Taro I Wayan Warka yang menyampaikan bahwasannya membangun kesadaran masyarakat untuk mulai memilah serta mengelola sampahnya sendiri sangat penting. Di samping itu, peran desa adat dengan membuat payung hukum terkait pengelolaan sampah di desanya juga memegang peran yang signifikan. Dengan demikian, persoalan sampah di desa dapat terselesaikan di desa itu sendiri tanpa perlu mengirim sampah ke desa lain ataupun ke penampungan sampah.