TABANAN – Pantaubali.com – Masih jarangnya produk makanan berbahan dasar alami saat ini, akhirnya menimbulkan ide kreatif dari salah satu warga di Banjar Buahan Tengah, Desa Buahan, Tabanan I Wayan Sumerta Dana Artha dengan melakukan inovasi membuat mie berbahan dasar saripati daun kelor. Mie hasil produksinya tersebut diberi nama ‘mie kelor gud’,saat ini masih diproduksi secara manual serta berproduksi bersekala kecil dengan pemasaraan dilakukan dari mulut kemulut.
Menurut Dirinya,Pembatasan seluruh kegiatan masyarakat pun juga berdampak pada aktivitas anak-anak yang kini lebih banyak memanfaatkan handphone di rumah baik untuk pembelajaran daring maupun bermain. Tidak ingin kesehatan mata anak-anak terganggu akibat radiasi handphone.Akhirnya mencoba membuat sajian makanan sederhana dan digemari seluruh kalangan, serta sehat.
“Saya berpikir mata pasti rusak kalau terus main hp, kelor solusinya karena ada kandungan vitamin untuk kesehatan mata,apalagi anak saya yang sedang kuliah juga senang konsumsi mie instan sampai beli dus-dusan, terpikir disana kenapa tidak buat mie yang sehat,agar anak sehat dulu awalnya dan mie ini makanan pokok yang tidak akan habis peminatnya,” jelasnya saat ditemui langsung dikediamanya di Desa setempat belum lama ini.
Sebelum mencoba membuat mie kelor, ia sudah mencoba membuat mie tektek. Keahlian tersebut didapat dari teman-temannya di daerah Lampung yang sukses dengan bisnis mie tektek.
“Saya kebetulan lama merantau di Lampung hampir 29 tahun, dan tiap pulang ke Lampung pasti mencicipi kuliner mie tektek teman asal Bali dan dia cukup sukses dengan bisnisnya ini, dari sana ada inspirasi mengapa tidak mencoba juga di Bali sampai akhirnya saya beli alat untuk membuat mie dan belajar lagi tidak hanya dari teman tapi juga di youtube,” bebernya.
Sembari Dirinya menambahkan, saat ini pesanan mie telah mulai berdatangan baik dari, sahabat maupun beberapa masyarakat lainnya bahkan ada di luar daerah Tabanan.