DENPASAR – Pantaubali.com – Perempuan khususnya seorang ibu dalam rumah tangga akan selamanya menjadi garda terdepan, sekaligus garda di belakang bagi keluarga. Di mana tidak jarang ditemui begitu banyak wanita yang berperan ganda, selain menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga, tidak sedikit dari mereka yang juga bekerja di luar rumah untuk membantu perekonomian keluarganya.
Pada saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, wanita juga berperan berlipat ganda, di mana mereka memfungsikan perannya sebagai ibu rumah tangga, guru pengajian yang mendampingi anak-anak mereka saat sekokah dari rumah, terlebih yang sebelumnya bekerja di luar rumah saat ini tidak menghasilkan dan juga suami yang terdampak Covid-19, maka seorang ibu akan memutar otaknya untuk mendapatkan cara dan solusi untuk melanjutkan penghidupan keluarganya. Sehingga penting ditanamkan dalam diri seorang perempuan untuk terus meningkatkan kesabaran dan juga tetap berdoa agar diberikan kemudahan dalam mendampingi anak-anak dan suaminya.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Daerah Nasional (Dekranasda) Provinsi Bali sekaligus Kerua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat menjadi narasumber dalam peringatan Hari Kartini sekaligus Perayaan Hari Ulang Tahun ke-33 Ikatan Wanita Warmadewa (IWANWAR), yang berlangsung di Gedung Guna Priya Dharma Patni Mandapa, Selasa (20/4).
“Saat ini memang sangat berat, sudah hampir setahun pandemi Covid-19 melanda dunia, yang tentu saja sangat berdampak keanjlokan perekonomian Bali, akibat sektor pariwisata yang tertutup. Keadaan ini membuat hampir seluruh sektor perekonomian di Bali mengalami kemerosotan, yang membuat kita semua harus mencari cara untuk tetap mengendalikan perputaran ekonomi dalam keluarga, salah satunya menggunakan sistem teknologi untuk memasarkan talenta terbaru kita (kuliner dan kerajinan tangan),” ujar Ny Putri Koster.
Pada kegiatan yang mengangkat tema “Wanita Tangguh di Masa Pandemi Covid-19” ini, Ny Putri Koster yang dikenal sebagai seniman multitalenta menambahkan bahwa keberhasilan dalam membimbing, mendidik anak-anak untuk menjadi generasi unggul adalah tergantung dari cara orangtua khususnya peran ibu, sehingga menentukan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
“Kartini menjadi inspirasi sebagai tokoh perempuan untuk tidak diam, di mana perempuan dengan lambang Dewi Saraswati yakni kekuatan Dewa Brahma memiliki kecerdasan yang untuk mengarahkan hal-hal positif di tengah anggota keluarganya, karena seorang perempuan tetap akan menjadi benteng dalam rumah tangga yang berperan dalam fungsi domestiknya untuk mendidik anak-anak yang berkarakter dan berbudi pekerti, sekaligus menyalurkan kasih sayangnya dalam mendidik anak anaknya sebagai penerus perjuangan Bung Karno yakni membangun bangsa yang bermartabat dan berbudaya adiluhung,” ucap Ny Putri Koster.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga mengajak ibu-ibu di seluruh Bali untuk tetap merangkul anak-anak dan anggota keluarga dengan kasih sayang dan cinta yang tulus, sehingga memberi rasa aman dan nyaman bagi anggota keluarganya, sehingga saat terjadi masalah seperti saat masa pandemi ini, seluruh anggota keluarga akan menjadi kuat dan tumbuh rasa saling bahu membahu dan gotong royong. Terlebih mereka mampu menguasai informasi dan teknologi, maka kerajinan IKM dan makanan dan minuman yang ditawarkan dapat dilakukan secara online.
Untuk itu sudah selayaknyalah perempuan Indonesia khususnya perempuan Bali bangga menjadi ibu rumah tangga yang berperan sebagai penglahir sumber daya manusia yang berkarakter dan budi pekerti yang matang serta penuh tanggung jawab, karena setinggi-tingginya ilmu yang dimiliki tentu akan berdampak bagi masa depan, namun tetap penanaman karakter, budi pekerti, moral dan tata krama menjadi hal utama dalam kehidupan yang menentukan kesuksesan dengan kepribadian positif yang dimiliki generasi dalam membangun bangsa dan negara.
Pada kesempatan ini, Ny Putri Koster yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Provinsi Bali kembali mengingatkan agar warga Bali khususnya untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat terutama saat berada di luar rumah.
Selain itu ibu-ibu tangguh di masa pendemi juga diminta ikut menyuarakan bagaimana menjaga kebersihan lingkungan agar keselamatan dan kesehatan anak-anak dan generasi kota dapat terjaga. “Dengan menjaga kebersihan alam semesta maka keharmonisan sebagai manusia dan alam serta dengan Hyang Pencipta akan terus terjaga. “Desa harus memiliki sistem pengolahan sampah yang baik, agar tidak menumpukkan sampah ke tempat atau daerah lain,” tegas Ny Putri Koster.
Dan melalui peringatan Hari Kartini byang jatuh pada tanggal 21 April besok sekaligus perayaan HUT ke-33 IWANWAR, para anggota IWANWAR juga diminta untuk menjadi duta dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungannya dengan mengurangi oenggunaan sampah plastik, agar kelak generasi kita tidak terkena masalah karena ulah kita sendiri.
Ketua Umum IWANWAR Ny Mirsa Widjana juga mengatakan akan terus mensosialisasikan kepada mahasiswa-mahasiswi Universitas Warmadewa dan masyarakat luas di lingkungannya melalui Ikatan Wanita Warmadewa (IWANWAR) untuk menerapkan dan membudayakan perilaku hidup sehat.