TABANAN – Pantaubali.com – Energi besar dukungan terhadap pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tabanan AA Ngurah Panji Astika dan Dewa Nyoman Budiasa (Panji-Budi) makin solid sekalipun Ida Tjokorda Anglurah Tabanan yang mengatasnamakan puri dan jero sejebag Tabanan menggelar acara deklarasi dukungan terhadap Komang Gede Sanjaya dan Made Edi Wirawan (Jaya-Wira) di Puri Agung Tabanan, Jumat (11/9) malam.
Namun demikian klaim sepihak tersebut tidak begitu ditanggapi serius oleh pihak angga puri-puri yang ada di Kabupaten Tabanan dan dianggap bagian dari pernak-pernik demokrasi. Akan tetapi kenyataan yang ditemui di lapangan sebagian besar Puri-puri Sejebag Tabanan justru dengan gamblang dan terang-benderang telah menerima dengan baik Paket Panji-Budi (PADI). Paslon yang diusung partai koalisi (Golkar, NasDem, Demokrat) ditambah partai pendukung dari Hanura dan PPP ini dengan tegas didukung penuh oleh segenap pasemetonan puri untuk maju dalam Pilkada Tabanan tahun 2020 ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh panglingsir dan para tokoh puri hadir dalam acara persembahyangan dan Simakrama Klian Subak dan Pekaseh yang berlangsung di Puri Gede Kaba Kaba, Desa Kaba Kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Sabtu (12/9) sore.
“Itu kan salah satu ciri demokrasi, kita harus menghormati semua hak orang. Meskipun beliau (Ida Tjokorda, red) dari Puri Tabanan dan kita juga termasuk keluarga dari Puri Tabanan. Saya juga punya hak yang sama dan memiliki pemikiran yang demokratis. Kalau kami sendiri di Puri Kaba Kaba sudah jelas ikut Turah Panji dan pasangannya. Kami berdoa mudah-mudahan beliau sukses meraih Tabanan satu,” ucap tokoh Puri Gede Kaba Kaba, AA Ngurah Gede Surya Buana.
Ia salut dengan sosok AA Ngurah Panji Astika yang sama sekali tidak merasa kecewa, justru menunjukkan jiwa besarnya menanggapi keputusan Ida Tjokorda Anglurah Tabanan yang menyatakan sikap mendukung paslon Jaya-Wira.
“Saya salut karena beliau (Turah Panji, red) berjiwa pemimpin, memang harus berjiwa besar. Berbeda paham bukan berarti bermusuhan. Justru perbedaan paham itu menurut saya dan juga Turah Panji merupakan mitra dari perjalanan politik. Turah Panji terbukti berjiwa besar untuk menghadapi keluarga sendiri yang mendukung paslon lain,” imbuhnya pria yang akrab disapa Turah Gede ini.
Turah Gede menandaskan sikap dan respon sangat nyata dari keluarga puri-puri di Tabanan sebagian besar mendukung Panji-Budi. Dirinya dan keluarga Puri Gede Kaba Kaba tidak terpengaruh dengan klaim sepihak dukungan kepada Jaya-Wira seperti yang disampaikan Ida Tjokorda Anglurah Tabanan sebelumnya.
“Saya melihat sikap-sikap dan respon dari puri-puri yang lain, kelihatan dan menurut pandangan saya arahnya mendukung Turah Panji,” tegasnya kembali.
Seiring dengan pendapat Turah Gede, tokoh muda dari Puri Kediri, AA Ngurah Bayu Pramana menyatakan apa yang dilakukan oleh Ida Tjokorda Anglurah Tabanan yang ikut membuat pernyataan sikap mendukung Jaya-Wira adalah hal wajar dan sebatas memberikan restu. Siapapun yang datang ke puri menurutnya pasti akan direstui termasuk AA Ngurah Panji Astika dan Dewa Budi.
“Saya selaku pretisentana beliau juga yang lahir di Puri Kediri tentu saja berpikir bijak. Namun Ida Tjokorda sebagai Murdaning Jagat Tabanan akan tetap merestui siapapun yang datang ke puri. PADI (Panji-Budi) tidak akan melakukan klaim-mengklaim seperti itu tapi lebih ke edukasi. Sikap dari Ida Tjokorda harusnya netral dan tak boleh terpengaruh atau terpancing mendukung salah satu pasangan,” pesannya.Ia berharap Ida Cokorda tetap mengayomi pihak manapun yang bertarung dalam perhelatan Pilkada Tabanan nanti.
“Tiyang (saya, red) sempat menanyakan hal itu, ternyata memang penggiringan opini saja dan trik-trik politik. Saya di Puri Kediri mendukung Turah Panji apalagi beliau semeton kita dari Puri Anom. Klaim-klaim seperti itu tidaklah bijak. Biarkan masyarakat yang menilai,” jelasnya.
Menurutnya, walaupun Turah Panji adalah semeton dari puri dan seandainya terpilih sebagai bupati apa yang menjadi program-programnya tetap akan dikritisi.
“Beliau bukan dari latar belakang politik tapi ingin membangun daerahnya, pasti akan ikhlas. Apalagi semeton (keluarga, red) kalau salah sedikit kita berani menentang beliau walaupun sudah menjabat sebagai bupati,” pungkasnya.
Senada dengan Turah Bayu, tokoh dari Puri Agung Kerambitan AA Ngurah Gede Puja Utama menyikapi deklarasi dukungan Ida Tjokorda Anglurah Tabanan terhadap Paket Jaya-Wira sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Tetapi ia menyatakan prihatin dan menyarankan sebagai panglingsir yang dihormati mestinya Ida Tjokorda bersikap netral.
“Nggih, sikap kami, kebetulan kami sebagai Ketua Garda Puri Sejebag Tabanan (GPST) terkait situasi politik di Tabanan tityang berpikir biasa-biasa saja. Itu karena hak beliau. Hanya saja yang sedikit menjadi bahan pemikiran pasemetonan terutama dari kalangan milenial. Seorang raja dan panglingsir mestinya netral. Tapi kalau beliau menghendaki seperti itu, kami tak akan membantah atau melakukan sesuatu. Tidak masalah,” ujar pria yang punya hobi berkendara motor besar ini.
Sebagai semeton dari Puri Agung Kerambitan pihaknya memastikan mendukung saudara sendiri, Turah Panji yang maju dalam Pilkada Tabanan tahun 2020 ini.
“Sebagai semeton Puri Agung Kerambitan akan tetap memilih semeton sendiri dengan hati nurani. Karena semetonlah yang paling utama,” tutupnya.
Saat dimintai komentarnya, terkait polemik yang lagi hangat diperbincangkan di media sosial tersebut, Turah Panji menanggapi santai hal tersebut. Sebagai seorang putra, ia tetap menjunjung tinggi Ida Panglingsir yang juga merupakan figur orangtua. “Kami sepakat apapun keputusan beliau adalah bagian dari kebijakan beliau. Saya sebagai putra beliau, sangat menghormati dan memahami apa keputusan beliau. Suatu sisi kami juga tetap akan memohon restu dari beliau,” kata Turah Panji usai tanya-jawab dengan Pekaseh dan Klian Subak di Puri Gede Kaba Kaba.
Calon Bupati Tabanan yang memiliki motto jujur, profesional dan kerja keras ini mengutip cerita Mahabharata mengilustrasikan peristiwa tersebut.
“Walaupun Rsi Bhisma itu dengan sangat terpaksa harus berada di pihak Korawa, tapi Arjuna sebagai cucu, sebagai putra tetap wajib meminta restu dari orang tua. Itu saya pakai sebagai dasar saya untuk menyikapi kegiatan kemarin di Puri Agung Tabanan” bebernya didampingi Cawabup Dewa Nyoman Budiasa.
Turah Panji menuturkan dalam benaknya tidak sedikitpun ada rasa kecewa ataupun benci kepada orang. Bagaimana pun Ida Tjokorda adalah yang dituakan, panglingsir dan beliau adalah tedung dari pasemetonan.
“Saya sebagai warga dari pasemetonan itu tentu harus tetap menghormati beliau apapun latar belakang beliau. Saya tetap berpikir positif. Saya yakin beliau pasti akan merestui saya apalagi sebagai bagian dari pasemetonan,” urai paslon yang memilki visi-misi Ngardi Loka Hita Tabanan, menciptakan masyarakat Tabanan yang bahagia.
Ketika ditanya bagaimana dukungan dari 18 Puri Sejebag Tabanan kepada paslon Panji-Budi, ia menyebutkan pihaknya sudah diterima dengan baik dan menuai banyak dukungan untuk maju dalam Pilbup Tabanan, 9 Desember mendatang.
“Seperti kita lihat sekarang ini kami diterima dengan baik di Puri Kaba Kaba, kemarin di Puri Agung Kerambitan, sebelumnya dinPuri Anyar Kerambitan, Puri Kediri, Puri Jambe, Puri Ageng, Puri Anyar Tabanan, Puri Kaleran, (Puri Blayu, Puri Marga, Puri Dangin, Puri Perean dll). Secara prinsip saudara-saudara kami di Puri-puri Sejebag Tabanan tetap memberikan dukungannya kepada saya. Apalagi saya sebagai salah satu putra akan memperjuangkan puri sebagai pusat-pusat budaya di Tabanan. Budaya adalah sesuatu yang akan saya perjuangkan dalam kepemimpinan kedepan,” tutup Turah Panji.(Release)