DENPASAR – Pantaubali.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster terus mengupayakan berbagai cara agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menyesuaikan diri dalam menjalani tatanan kehidupan era baru di tengah pandemi Covid-19.
Selain telah mendorong penggunaan platform digital dengan mengadakan webinar baru-baru ini, ia juga menggugah kepedulian para pengusaha seperti investor pasar modern atau mall-mall yang selama ini bergiat dan memperoleh keuntungan di Bali, untuk dapat ikut berperan aktif dalam memajukan UMKM dengan memberi ruang promosi yang lebih luas.
Ny Putri Koster menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara pada dialog siaran tunda Bali TV yang mengusung tema ‘Membangun Kerja Sama Pemasaran dengan Pasar Modern atau Mall’, Pada Kamis (6/8).
Pendamping orang nomor satu di Bali itu mengakui, hampir seluruh sektor usaha, baik yang berskala besar, menengah maupun kecil, kini tengah menghadapi kesulitan yang sama karena dampak pandemi Covid-19 yang belum pasti kapan akan berakhir. Hampir seluruh sektor usaha dipastikan mengalami kendala pemasaran hingga tingkat penjualan yang turun drastis.
“Pandemi ini juga telah mengajak kita untuk jeda sejenak. Tapi ingat, tak boleh berlama-lama. Sekarang saatnya kita bangkit, mulai melihat dan berpikir apa yang harus kita lakukan,” ujarnya, menekankan.
Di tengah situasi prihatin ini, perempuan yang juga dikenal sebagai penyair kawakan itu mengetuk kepedulian para pengelola pasar modern atau mall yang selama ini telah banyak menikmati keuntungan usaha di Bali untuk menunjukkan kepeduliannya dengan merangkul perajin lokal.
“Saya berharap para pengelola mall yang ada di Bali dapat menyediakan ruang bagi UMKM kita untuk memasarkan produknya, sehingga para perajin memiliki ruang yang lebih luas dalam melakukan kegiatan pemasaran,” tuturnya.
Sebagai Ketua Dekranasda Bali, salah satu upaya yang akan diusahakannya adalah menjajaki asosiasi mall yang ada di Bali untuk turut serta memberikan ruang pemasaran pada para UMKM di Bali. Menurutnya, Bali merupakan tujuan daerah pariwisata dunia, untuk itu selain menjadi etalase produk kerajinan dari berbagai Nusantara, Bali juga harus unggul dengan produk lokalnya sendiri.
Untuk itu diperlukan suatu kerja sama dan kolaborasi yang baik antar-asosiasi mall dengan UMKM di Bali. Ny Putri Koster berjanji akan menjajaki hal ini, sehingga ke depan mall-mall yang ada di Bali tidak hanya dipadati brand-brand dari luar, tapi juga dipenuhi dengan produk-produk lokal Bali.
Lebih lanjut, Ny Putri Koster menyebutkan, yang sesungguhnya dibutuhkan oleh pelaku UMKM bukan semata-mata uang, tapi ruang. Karena dengan ruang itulah pelaku UMKM akan meraih peluang untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Ia tak ingin masyarakat dan perajin lokal Bali hanya jadi penonton di daerah sendiri, karena menurutnya itu sangat tidak adil. Bahkan, seniman multitalenta itu menyampaikan harapan, suatu saat Bali memiliki sebuah gedung pameran besar dan megah seperti Jakarta Convention Centre (JCC).
“Kita bisa memiliki Bali Convention Centre. Jangan bangga pameran di luar, karena bisa jadi kita hanya menjadi objek. Saya ingin Bali jadi etalase dan jadi tuan di daerah sendiri,” katanya, menandaskan.
Selain itu, terkait dengan adaptasi kebiasaan baru, Ny Putri Koster juga selalu mengingatkan agar pelaku UMKM cepat menyesuaikan diri dan memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produk mereka. “Mari belajar dan masuk market place. Jangan takut, jika telah terbiasa, ini justru lebih menguntungkan karena produk yang dipromosikan bisa dilihat publik di seluruh dunia. Ini beda dengan pameran konvensional yang hanya dilihat oleh para pengunjung yang datang ke ruang pameran saja,” katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga minta Direktur Plaza Renon yang telah tergabung dalam asosiasi mall di Bali, supaya dapat menjembatani untuk merealisasikan kerja sama antara UMKM Bali dengan mall yang ada di Bali.
Di sisi lain, Ny Putri Koster kembali mengajak masyarakat Bali untuk menggunakan produk daerah sendiri. “Kita punya motto, cintai produk dalam negeri, gunakan produk daerah sendiri,” ujarnya. Melalui motto itu, ia ingin mengajak masyarakat Bali bangga menggunakan produk hasil kerajinan lokal. Kalau produk kerajinan Bali dicintai dan digunakan oleh orang Bali, ia yakin UMKM Bali akan tetap bisa bertahan.
Sementara itu, Direktur Plaza Renon Bayu Adisastra menyambut baik rencana dari Ny Putri Koster tersebut. Ia mengakui, sebelum pandemi pihak mall juga telah mengakomodasi para UMKM yang ada di Bali, tapi belum dilakukan secara maksimal. Untuk itu, ke depannya ia juga berharap melalui Dekranasda Provinsi Bali, kerja sama antara UMKM dengan mall dapat ditingkatkan dengan maksimal, baik dari sisi lamanya waktu pameran, maupun yang lainnya.
Namun dalam kesempatan ini, ia juga berpesan kepada UMKM yang ada di Bali agar terus meningkatkan kualitas produknya yang sekaligus menyesuaikan dengan keinginan pasar, sehingga penjualan juga dapat dilakukan secara maksimal.
“Saya harap kondisi ekonomi di Bali akan cepat pulih, sehingga upaya untuk meningkatkan produksi dan konsumsi produk lokal dapat kita realisasikan dengan upaya yang maksimal,” katanya.