TABANAN – Pantaubali.com – Pelaku usaha jual beli sepeda motor bekas khususnya dibeberapa tempat di seputaran kota Tabanan mengeluh. Lantaran adanya penurunan jumlah penjualan sejak wabah virus Covid-19 merebak.Sampai menyetuh 50 persen, sebelumnya kondisi seperti saat ini sama sekali tidak pernah dirasakan.
“Masuk bulan ke tiga dan empat sudah sepi.Sampai-sampai dalam perbulan tidak ada penjualan satu unit sepeda motor pun,” kata Aan salah satu pelaku usaha jual beli sepeda motor bekas di jalan By Pass Dr.Ir. Soekarno, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Pada musim ramai (sebelum ada Covid-19) mampu menjual 8 sampai 10 unit sepeda motor bekas dari berbagai tipe.
“Sekarang, jangankan 8 unit. 1 unit saja dalam perbulan sudah sangat-sangat sulit jualnya,” sebutnya.
Selain itu,pengajuan kredit cicilan saat ini juga semakin ketat DP 50 persen perlu dilakukan seleksi lagi.
“Sebelumnya, cukup DP 30 persen saja sudah bisa,” ucapnya.
Menurut pria yang mengaku telah menggeluti bisnis jual beli sepeda motor bekas dari 1998 ini mulai merasa kesulitan membayar kontrakan tempat usaha miliknya
Hal sama juga dirasakan, Agus dengan jenis usaha sejenis diseputaran Jalan Ahmad Yani, Tabanan meyampaikan, masuk tahun pelajaran baru anak-anak sekolah yang beranjak ke tingkat SMA ada saja mencari sepeda motor tipe sport.Saat ini sama sekali tidak ada.
“Selain harga sepeda motor tipe sport bekas merosot, ada mencapai Rp 10 jutaan perunit malah penjualan ikut merosot juga,”pungkasnya. (PB02)