Sisi Niskala Bagian Komprehensif dan Fundamental dalam Pembangunan Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menyebut faktor niskala sebagai bagian penting bagi keberlangsungan Bali selama ini dan untuk di masa-masa yang akan datang.

“Upacara, adat dan tradisi kita di Bali yang harus kita bangun dengan kokoh, karena inilah yang membangkitkan taksu atau aura Pulau Bali yang menarik orang untuk datang,” kata Gubernur Bali saat menerima Panitia Pelaksana Santhi Puja Samgraha, di Rumah Jabatan Jayasabha Denpasar pada Minggu (28/6) pagi.

Gubernur menekankan, akar-akar adat, agama, tradisi hingga seni budaya Bali yang ada di desa adat harus terus digali dan dijalankan sebagai bagian dalam pembangunan komprehensif dan fundamental. “Kalau sampai sisi niskala ini terlupakan, tidak dijalankan, maka Bali hanya tinggal nama saja. Tidak ada bedanya dengan daerah lain, tidak ada kekuatan sebagai magnet yang menarik orang luar datang ke Bali,” ujar pria kelahiran Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.

Baca Juga:  Bali Raih Prevalensi Stunting Terendah se-Indonesia

Sesuai visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, maka tatanan kehidupan Bali era Baru adalah suatu era yang ditandai tatanan kehidupan yang baru. Keseimbangan sekala niskala, alam dan budaya, harus terpenuhi sebagai kebutuhan dasar dalam upaya mengantisipasi tantangan-tantangan baru. Tatanan itu untuk mewujudkan krama Bali sejahtera sekala dan niskala,” katanya.

Untuk itu, gubernur menyatakan menyambut baik pelaksanaan Santhi Puja Samgraha sebagai upaya secara niskala untuk memohon keselamatan dan kerahayuan alam tak hanya di Bali, tapi juga Indonesia dan bahkan seluruh penjuru dunia. “Ini sebuah niat yang bagus untuk menyambut tatanan kehidupan Bali Era Baru ke depan,” katanya.

Baca Juga:  Jelang Debat Perdana Pilgub Bali, De Gadjah: Mengalir Saja, Tidak Ada Persiapan Khusus

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Santhi Puja Samgraha Made Sarjana menjelaskan, pelaksanaan Santhi Puja Samgraha yang akan dilaksanakan pada 2 Juli 2020 mendatang bertujuan untuk bersama-sama mendoakan keselamatan menuju masa pemulihan pandemi Covid-19.

“Rencananya kegiatan ini akan diikuti oleh 1.188 sulinggih, pemangku dan pemuka agama dari seluruh Indonesia yang secara serentak melaksanakannya dari tempat masing-masing dan terhubung secara virtual,” ucapnya, menjelaskan.

Baca Juga:  Koster-Giri Prasta Akan Bangun Jalur Baru Atasi Kemacetan

Kegiatan ini diharapkan mampu menyebarkan spirit kedamaian ke seluruh penjuru dunia. Sehubungan dengan itu, Made Sarjana juga mengharapkan seluruh umat Hindu bisa turut serta. “Kita bawa spirit dari Bali untuk dunia menuju suasana yang santhi, damai,” katanya, menambahkan.