DENPASAR – Pantaubali.com – Seni, ketika diciptakan dengan berkolaborasi, akan menghasilkan sesuatu yang melebihi ekspektasi. Seperti halnya kolaborasi antara para seniman Bali, yaitu Erick Est (Sutradara/Videofrafer), Made Bayak (Pelukis), dan Dialog Dini Hari (Musikus) pada karya seni “Hyena”.
Lukisan tercipta dari sebuah latar layar hijau saat Pohon Tua a.k.a Dadang Pranoto (Penyanyi/Gitaris Dialog Dini Hari) yang menari bergerak diiringi lagu ciptaannya, “Hyena”. Pada saat yang sama, Made Bayak merespon gerakan tersebut dengan menyemprotkan cat yang sudah dipersiapkan di dalam tabuung pemadam api ringan ke arah Pohon Tua.
Cipratan-cipratan cat yang telah menyembur tubuh Pohon Tua meninggalkan bekas pada layar hijau dan secara sendirinya membentuk pola-pola yang menggentarkan! Layar hijau tersebut kemudian dibagi menjadi lima lukisan dan ini menjadi karya abstrak pertama bagi Made Bayak.
“Sebelum proses video klip yang diambil sekali ‘take’ ini, saya menginsirahatkan pikiran dan tubuh saya dua hari lamanya, dan senyata itu juga tak sengaja terjadi pada Erick EST juga. Proses pembuatannya video klip ini bagi saya, memasuki sebuah kesadaran baru. Mungkin ini yang disebut sebagai trans.” Ungkap Made Bayak pada wawancara live streaming (19/06) sore.
Kolaborasi ini menghadirkan kejadian dan karya yang tak mungkin berulang. Ketika ide dilontarkan hingga dieksekusi, tidak ada yang bisa menebak hasilnya seperti apa. Semua merespon dengan spontan pergerakan acak dalam waktu yang teramat singkat, yaitu sekitar 6 menit tanpa adegan ulang.
Erick EST mengungkapkan pengalamannya dalam merampungkan video klip ini. “Proses Editing video klip ‘Hyena’ ini merupakan proses yang tidak mudah. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk mengedit agar latar hijau yang ada di belakang Pohon Tua itu tidak terlihat. Sehingga yang tertinggal hanya cat yang dicipratkan ke tubuh Pohon Tua saja.” Terang Erick Est.
Menariknya, kolaborasi ini pada kenyataannya sama sekali bukan semata-mata dilahirkan untuk memuaskan ego masing-masing orang yang terlibat di dalamnya, melainkan kolaborasi ini memasuki ranah yang lebih jauh, yaitu kemanusiaan. Betapa tidak, lima karya lukis Made Bayak yang dihasilkan dari kolaborasi ini, akan dilelang bekerjasama dengan Kawan Baik, yang hasil keseluruhannya akan disumbangkan sebagai tiga sumber pendanaan, yaitu: Program membangun kembali Sekolah Mbinu Dita Sumba Timur yang roboh karena badai; Program #ApiRumahSanur; Program COVID-19 Community Care Chapter 3 #KawanBaikBerbagi, alokasi 600 paket sembako (400 Bali & 200 Sumba Timur).
Untuk mengakomodir karya lukis Made Bayak ini masuk dalam pelelangan, karya-karya tersebut telah ditata apik di Rumah Sanur, sebagai bagian dari pameran (exhibition) lima hari lamanya mulai dari tanggal 19 Juni 2020 hingga tanggal 23 Juni 2020 mendatang.
Pohon Tua, motorik kolaborasi ini memaparkan perencanaan jadwal dalam rilis video klip ini. “Sejatinya acara rilis video Hyena ini sudah kami jadwalkan April Lalu di Rumah Sanur dan terpaksa kami tunda mengingat adanya bencana manusia Covid-19 ini. Sehingga acara ini, kini kami alihkan melalui streaming online.” Paparnya.
Acara ini mengalir melalui diskusi hangat yang dipandu oleh Rudolf Dethu, dan penampilan yang semarak dari Zio.