Menabung, Penting Dilakukan Petani Dalam Kondisi Saat Ini

Ketua HKTI Bali Bapak IR. Putu Arya Sedana

DENPASAR – Pantaubali.com – Ditengah pandemi Covid-19 yang menyebabkan lumpuhnya beberapa sendi perekonomian dan sektor-sektor lain ditengah masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, tentu kehati-hatian dalam pengeluaran penting diperhtikan dan dilakukan.

Jika bisa saving penting tetap dilakukan, salah satunya dengan cara menabung. Yang penting dilakukan juga oleh para petani apalagi dalam kondisi saat ini, meskipun tidak dalam jumlah banyak.Karena, sedikit tidaknya bisa membantu ketika ada kebutuhan mendesak nantinya. Sehinga, para petani akan memiliki dana cadangan juga, itu disampaikan, Bidang usaha dan Perbankan HKTI Provinsi Bali, Made Sumardhana, Senin,(15/6) di Denpasar.

“Edukasi menabung bagi para petani tetap kami lakukan, seperti disampaikan oleh Ketua HKTI Bali Bapak IR. Putu Arya Sedana.Menabung penting,karena para petani terkadang memiliki kebutuhan emergency juga. Setidaknya uang hasil panen selama 6 bulan bisa disisihkan beberapa persen untuk di Tabung meskipun dalam jumlah tidak terlalu besar” jelasnya.

Baca Juga:  Bebas dari Penjara, Residivis Asal Semarang Kini Curi Motor di Denpasar

Dicontohkan, misal dengikuti beberapa tabungan berjangka seperti, tabungan hari tua, tabungan upacara agama, Tabungan beasiswa .ySemua jenis tabungan tersebutdbisa iikuti untuk kebutuhan anak-anak maupun cucu kedepan.

“Jika dilihat manfaat menabung sangat baik bagi kelangsungan para petani kedepan.Misal, terkait masalah kesehatan atau ada upacara adat. Jadi uang tabungan tetidaknya dapat diambil untuk pelaksanaan upacara tersebut,” contohnya.

Baca Juga:  Koster Siapkan Mekanisme Penyaluran BKK di 6 Kabupaten

Jika dilihat di lapangan memang ada beberapa petani belum menyentuh sektor perbankan. Yang sampai saat ini, menggunakan masterplan hanya untuk ke hal-hal tidak terencana saja.

“Jika dilihat dari pengamatan saat ini ada beberapa petani yang telah menerima hasil panen tidak diarahkan kehal-hal positif. Akan tetapi, lebih bayak mengarah kek ebutuhan konsuntif.Misal , embeli benda-beda yang bukan menjadi kebutuhan yang mendesak,” tutupnya.