Ratusan PMI Berdatangan, KPU Tabanan Akan Melakukan Pendataan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Terkait datangnya ratusan PMI ditengah pandemi Covid-19 kususnya di Kabupaten Tabanan menurut, Ketua KPU Kabupaten Tabanan,I Gede Putu Weda Subawa,Jumat,(22/5) di Tabanan menyampaikan, akan melakukan pendatan, koordinasi dan bekerja sama dengan Pemda terkait nantinya.

“Jadi PMI tersebut notaben adalah, warga negara Indonesia yang ber KTP elektronik. Mereka akan kita data sesuai alamat masing-masing.Tentu kami akan melakukan kordinasi dan bekerja sama dengan Pemda terkait juga,” jelasnya.

Nanti akan dilakukan pengomplekan yang nanti akan disesuikan dengan alamat masing-masing. Kemudian baru dimasukkan di TPS pada masing-masing Banjar.

Baca Juga:  Hadiri Lomba Mancing di Desa Belumbang, Mulyadi Tebar Bonus untuk Pemancing

“Karena para PMI alamatnya pasti menyebar di seluruh Kabupaten Tabanan,maka dari itu kita akan melakukan pengomplekan atau grouping.Kemudian akan kita sesuikan dengan alamat, kemudian baru dimasukkan di TPS pada masing-masing Banjar.Karena ini kan berbasis banjar, sementara aturanyakan satu TPS 800 orang maksimalnya,” paparnya.

Untuk jumlah TPS sekitar 785 TPS sedangkan dari pemetaan yang dilakukan, hanya memakai 781 TPS. Artinya masih ada cadangan 4 TPS,cadangan tersebut dipakai untuk daerah-daerah yang kondisi alamnya tidak sesuai,misalnya 1 banjar jaraknya berjauhan,dibatasi sungai atau perbukitan. Maka cadangan tersebut yang akan kita pakai.

Baca Juga:  Debat Perdana Pilkada Tabanan Digelar 31 Oktober, Angkat Tema Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

“Sampai Desember ini kita masih akan memakai 781 TPS karena, penambahan jumlah pemilih tidak berpengaruh. Saya yakin jumlah TPS yang kami sediakan masih bisa menampung jumlah pemilih selama regulasinya masih 800 pemilih per TPS,” cetusnya.

Selain itu,untuk pemilih berusia 17 tahun pada Desember sesuai Perpu akan ada penambahan jumlah pemilih.

Baca Juga:  Nahas, Pengendara Motor Tewas Tertimpa Pohon di Jalur Denparar-Gilimanuk

“Nanti akan disesuaikan di Capil karena, sampai saat ini kita belum bisa rapat bersama capil mengingat situasi covid ini,”ucapnya.

Dia menambahkan, angka pemilih pada jumlah awal sebanyak 366 ribu angka tersebut sentara dengan angka global. Yang mana, jumlah tersebut belum dipotong yang meninggal dan pemilih berusia 17 juga belum terdaftar.