Atasi Kelaparan Pada 1500 monyet , Warga Desa Kukuh Marga Bagikan Makanan

 

 TABANAN – Pantaubali.com –  Mengatasi permasalahan  pandemi virus covid-19 terhadap 1500 hewan (monyet) yang terancam kelaparan di objek wisata  karena tidak adanya pasokan makanan. Jumat (1/5), puluhan warga  Bali, berbondong-bondong menuju objek wisata alas kedaton yang berlokasi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga , Tabanan, Bali untuk membagikan makanan kepada satwa yang ada di objek ini.

 Pantauan dilokasi objek wisata alas kedaton hari ini, dengan membawa sebuah karung yang berisikan ubi dan  roti , puluhan warga kemudian menyebar makanan yang di bawanya  ke arah ribuan monyet.

 Tak khayal monyet-monyet yang berada di lokasi langsung menghampiri dan saling berebut makanan yang disebarkan warga.

Baca Juga:  Simakrama di Desa Antap, Mulyadi Disambut Antusias Warga

  Sekretaris Desa Adat Kukuh Tabanan ,  I Dewa Nyoman Suarta mengatakan ,  aksi membagikan makanan kepada monyet-monyet di lokasi objek wisata ini adalah,  bentuk kepedulian warga. 

“Aksi perduli pembagian makanan terhadap  1500  monyet yang berada di  objek wisata alas kedaton ini sebagai upaya untuk menghindari  ancaman kelaparan  para binatang ini akibat dampak pandemi virus covid-19,”ujarnya.

Baca Juga:  Jatiluwih Dinobatkan Sebagai Desa Terbaik Dunia Versi UN Tourism

 Menurut   I Dewa Nyoman Suarta, paska pandemi covid-19 pembagian makanan terhadap monyet dalam satu harinya  makanan yang di bagikan  ada 120 kilo gram ubi dan sisanya 15 kilo gram dari makanan berbagai fariasi seperti , roti dan buah-buahan.

  “Menghadapi masa pandemi ini warga membagikan makanan ini di bagi dua sip dalam satu harinya yakni, setiap jam 10.00 pagi dan jam 15.00 wita,”imbuhnya. 

Selain  bantuan dari warga dalam memberikan  makanan ini, pihak Desa Kukuh Tabanan selama pandemi ini telah menyiapkan  dana sebesar Rp15 juta untuk kebutuhan pangan binatang monyet yang ada di objek wisata alas kedaton. 

“Penutupan objek wisata ini menjadi dasar bahwa pihak pengelola alas kedaton selain mengalami penurunan di jumlah kunjungan wisatawan, masalah lainnya adalah, kurangnya pasokan makanan pada binatang-bintang yang ada di objek wisata ini . Semoga dengan adanya aksi ini, binatang-binatang yang ada di objek ini tidak kelaparan,”pungkasnya.