DENPASAR – Pantaubali.com – Menurut Gubernur Bali, Wayan Koster,Senin,(13/4) di Denpasar menyampaikan, terkait perkembangan Covid-19 di Bali, sampai kemarin (Minggu,(12/4) yang positif adalah 81 orang, dimana 7 orang adalah WNA dan 72 orang warga negara Indonesia.
Sedangkan 2 orang yang meninggal merupakan WNA dan 4 orang sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan seorang lagi masih dirawat. 72 orang WNI, 51 orang adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Anak Buah Kapal (ABK) yang datang dari luar negeri yang dipulangkan oleh negera tempatnya bekerja. Untuk itu, Bali tentu berkewajiban untuk menerima.
“Mereka PMI maupu ABK yang datang ini, tentu tetap diwajibkan melakukan rapid test meskipun sudah mengantongi health certificate. Jika hasil tes negatif, maka yang bersangkutan bisa dipulangkan namun wajib melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing yang diawasi oleh desa adat secara ketat.Sedangkan yang hasil tes-nya positif, jika dalam kondisi sehat secara fisik akan dikarantina. Sedangkan mereka yang mengindikasikan gejala gangguan kesehatan atau sakit, langsung diarahkan ke RS PTN Unud atau pun RS Sanglah,” paparnya.
Sampai saat ini di Bali, yang positif 51 orang datang dari PMI atau ABK, 13 orang terinfeksi di daerah lain di Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya, dan hanya 8 orang yang terjangkit di Bali (transmisi lokal).
“Jadi sebenarnya tingkat penularan secara transmisi lokal di Bali relatif ‘landai’,” cetusnya.
Bahwa pertambahan jumlah yang positif belakangan menurut Dia di Provinsi Bali kecenderungannya merupakan imported case, datang dari luar Bali. Hanya 8 orang yang transmisi lokal, Pasien yang mebingal juga 2 orang.
“Jadi harus clear, harus dipahami, mana yang transmisi lokal, mana yang datang dari daerah lain, mana yang datang dari luar negeri,”ucapnya.
Bersyukur sampai saat ini tidak ada penambahan. Artinya, penanganan Covid-19 di Bali ini baik. Bisa dibandingkan dengan daerah lain. Selaun itu juga Dirinya menambahkan, penanganan pasien yang positif ini, secara umum sudah sangat baik, baik di RSUP Sanglah maupun RS PTN Unud. Bahkan saat ini, RS PTN Unud sudah menjadi pusat penanganan covid-19 di Bali, dengan 97 tempat tidur dan sudah mulai digunakan.
“Nantinya semua jika ada yang positif, akan langsung diarahkan ke RS PTN Unud, tidak ke RS-RS Rujukan di daerah lagi. Hal ini dapat meminimalisir penyebaran, lebih bisa dikendalikan sehingga tidak menyebar ke kabupaten atau kota,” tutupnya.