Rapid Test Telah Dilakukan di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Tim Gugus Tugas Provinsi Bali telah mulai melakukan rapid test terhitung mulai 22 Maret 2020, karena baru memiliki rapid test yang mulai terhitung sejak 22 Maret 2020 hingga 10 April 2020, jumlah PMI yang pulang dan telah menjalani rapid test tecatat sejumlah 7.621 orang.

Sebagian besar bisa pulang karena hasil rapid tesnya negatif, beberapa diantaranya yang hasil tesnya positif telah mengikuti proses perawatan dan beberapa diantaranya telah sembuh.

Untuk diketahui,sebagian besar kepulangan PMI diorganisir oleh Kementeian Luar Negeri melalui Kantor Perwakilan di negara mereka bekerja. Sehingga kami memperoleh informasi yang jelas terkait awak cruise apa saja yang pulang, jumlahnya, menggunakan pesawat apa dan jam kedatangan,itu disampaikan Ketua harian gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus di Provinsi Bali Dewa Indra,Sabtu,(11/4)di Kota Denpasar.

Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Singgung Isu Intimidasi dalam Debat Ketiga Pilbup Tabanan

“Tim kami pasti siaga di bandara. Namun, ada juga yang pulang tidak melalui jalur itu, sehingga ada tiba di Bali melalui jalur domestik dan waktu kedatangan tidak pasti. Meski tanpa kepastian jadwal, tim kami tetap melakukan pengawasan di terminal kedatangan domestik agar tak ada yang lolos dari pemeriksaan. Kami tetap berupaya optimal,” paparnya.

Jika pintu masuk dapat dijaga dengan baik, yang harus melakukan karantina berperilaku disiplin dan masyarakat disiplin melaksanakan himbauan pemerintah,saya yakin penyebaran COVID-19 dapat kita hentikan.

Baca Juga:  Debat Ketiga Pilgub Bali, Mulia-PAS Janji Atasi Ketimpangan UMP, Koster-Giri Fokus Tingkatkan Kualitas SDM

“Harus kita pahami bahwa pandemi ini tak hanya menimbulkan dampak kesehatan, namun juga berdampak pada berbagai sektor, temasuk ekonomi. Oleh sebab itu, upaya pencegahan penyebaran menjadi begitu penting agar situasi dapat segera pulih,”jelasnya.

Dia mengapresiasi kepada mereka yang tergerak dan terpanggil untuk berbagi dan menyumbangkan masker. Karena tidak semua masyarakat punya kemampuan untuk membeli masker.

“Apresiasi dan penghargaan juga saya berikan kepada masyarakat yang disiplin menggunakan masker, karena dengan begitu kita tak punya potensi untuk menyebar penyakit ke orang lain. Dengan demikian, kita semua telah menjadi pahlawan kemanusiaan,” paparnya.

Covid-19 merupakan masalah besar yang sesungguhnya bisa kita atasi dengan cara sederhana.Dia menghimbau, kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin menggunakan masker. Mereka yang sehat menggunakan masker berbahan kain, sedangkan yang sakit harus menggunakan masker standar kesehatan yang lebih efektif. Disiplin mencuci tangan mengunakan sabun, terutama sebelum menyentuh bagian wajah seperti mata, hidung dan mulut. Serta Indra menambahkan, agar disiplin juga tetap berada di rumah, jaga jarak aman ketika terpaksa harus beraktifitas di luar rumah.