Sekda Bali Banga, IDI 2019 Bali Tunjukan Trend Peningkatan

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Indeks demokrasi Provinsi Bali dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan. Berdasarkan data yang dirilis, pada 2018 indeks demokrasi Provinsi Bali tercatat sebesar 82,37 atau masuk kategori baik. Angka ini melampaui rata-rata nasional sebesar 72,39.

Ada tiga kelompok nilai dalam pengukuran IDI yaitu buruk, sedang dan baik. Dengan angka 82,37, Bali telah berhasil mencapai posisi tertinggi, itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra Dalam sambutan di Fokus Group Discussion (FGD) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2019 Provinsi Bali di Tabanan Room Prime Plaza Hotel Sanur, Rabu (11/3).

“Saya menyampaikan apreseasi atas kerja keras seluruh komponen dalam memenuhi indikator penilaian. Capaian yang diraih merupakan kontribusi dari semua pihak, termasuk dukungan dan peran aktif dari masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:  Tanggapi Pertanyaan Sanjaya Soal Dukungan DPRD, Mulyadi: Kuncinya Komunikasi Politik

Meski secara akumulatif, Bali telah berhasil menempati posisi terbaik, namun harus ada evaluasi terhadap tiga komponen yang menjadi indikator pengukuran yaitu kebebasan sipil, hak politik dan kelembagaan demokrasi.

“Jika Dicermati satu per satu, ternyata indikator kebebasan sipil cenderung menurun, sedangkan hak politik dan kelembagaan demokrasi angkanya naik. Kenapa menurun, apa aktifitasnya yang menurun atau tidak terekam. Grafik ini harus betul-betul kita cermati untuk penentuan langkah selanjutnya,”

Baca Juga:  Rapat dengan Komisi II DPR RI, Pj. Gubernur Bali Paparkan Kesiapan Pilkada Serentak 2024

FGD yang digelar 2 hari ini, diharapkan dapat menggali dan melengkapi informasi media terkait dengan indikator yang menjadi penilaian dalam pengukuran IDI. Sebab, bisa jadi belum semua fenomena demokrasi terekam oleh media.

Melalui kegiatan ini nantinya diharapkan menghasilkan kompilasi data yang lebih lengkap sehingga seluruh fenomena berdemokrasi dapat terungkap.Bagi seluruh peserta dirinya berharap dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Meskipun para ahli politik belum sepakat kalau indeks demokrasi diukur secara kuantitatif.

Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Singgung Isu Intimidasi dalam Debat Ketiga Pilbup Tabanan

Masih dalam kesempatan yang sama, dalam sambutan Kepala BPS Bali, Adi Nugroho menyampaikan, pengukuran IDI dimulai dari kompilasi surat kabar yang dijadikan rujukan. FGD bertujuan melengkapi dan mengkonfirmasi data terkait pengukuran IDI.

“Hasil FGD bukan penentu skor, tapi hanya tahapan pengumpulan data sehingga diperoleh kejelasan data yang dijadikan variabel pengukuran IDI. FGD Menghasilkan resume untuk menjadi data rujukan pengukuran IDI,” ucapnya.