TABANAN – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan IKG Sanjaya menghadiri kebaktian dan perayaan Natal Gereja Kemah Injil Indonesia jemaat Efesus Tabanan bersama Forum Bhinneka Tunggal Ika yang berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Minggu ( 8 Desember 2019).
Wabup Sanjaya dalam sambutanya mengatakan kerukunan beragama sudah sejak lama terjalin di Kabupaten Tabanan. Hal ini juga dibuktikan dengan raihan penghargaan Harmoni Award yang diterima kabupaten Tabanan yang merupakan kabupaten satu satunya di Bali meraih Harmoni Award. “Ini artinya masalah agama di Tabanan sudah selesai, karena sedikitpun belum pernah ada gesekan antara agama di Tabanan,” tandasnya.
Pada kesempatan itu juga Wakil Bupati Tabanan menengok ke belakang, jauh sebelum Indonesia Merdeka, raja raja di Bali pun di Tabanan sudah menanamkan toleransi antar umat beragama. Begitujuga dengan The Founding Father Ir Soekarno yang menggagas dan melahirkan Pancasila sebagia dasar negara. Yang mengandung nilai nilai luhur termasuk didalamnya nilai nilai toleransi atara umat beragama di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Jadi pada kesempatan yang berbahagia ini Saya mengucapkan Selamat Hari Natal semoga Tuhan Yesus memberkati kita semuanya,” tandas Sanjaya. Wabup Sanjaya juga mengajak seluruh umat Kristiani bersatu padu membangun Tabanan guna mewujudan visi dan misi Tabanan Serasi.
Sementara itu Margo Adi STH Ketua Gereja Kemah Injil Indonesia Provinsi Bali mengucapkan terimakasih kepada Wakil Bupati Tabanan karena telah hadir dalam kebaktian dan perayaan Natal Gereja Kemah Injil Indonesia. Ia juga mengajak seluruh umat untuk mengabdikan diri kepada pemerintah mulai dari hal yang paling kecil pada diri sendiri yakni menjaga kebersihan lingkungan. “Mari ikut menjaga kebersihan lingkungan dari sampah plastik. Karena hal kecil tersebut merupakan upaya mendukun program pemerintah,” tandasnya. Pihaknya juga mengajak umat untuk taat membayar pajak.
Pada kesempatan itu juga dipentaskan tarian asal NTT dan tarian gandrung dari Banyuwangi Jawa Timur. Suguhan tarian tersebut membuktikan eratnya persatuan dan kesatuan di Tabanan meskipun berbeda agama namun tetap satu dalam bingkai NKRI.