Bupati Suwirta Tingkatkan Nilai Ekonomis Garam Tradisional Kusamba Lewat Sertifikasi Indikasi Geografis

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri acara Finalisasi Fasilitasi Pendaftaran Indikasi Geogafis Garam Kusamba Bali oleh Badan Ekonomi Kreatif di Kantor Desa kusamba Kecamatan Dawan Jumat (18/10). Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Badan Ekonomi Kreatif Ahmad Rekotomo, Kasubdit Pengelolaan HKI Immanuel Rano Rohi danTim Ahli Indikasi Geografis, Riyaldi.

Sertifikat Indikasi Geografis ini bertujuan untuk melindungi Garam Kusamba dari pemalsuan dan menjaga kualitas yang sudah sangat terkenal sejak masa kerajaan Klungkung. Selain itu dengan sertifikasi ini akan dapat meningkatkan nilai ekonomi Garam Kusamba sehingga akan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku usaha Garam Kusamba, khususnya masyarakat Kusamba sendiri.

Dalam wawancaranya, Bupati Suwirta mengatakan bahwa sejak dulu garam kusamba sudah dikenal secara luas. Tidak hanya oleh masyarakat lokal, namun juga ke luar pulau Bali bahkan hingga ke mancanegara seperti negara Jepang. Namun sejauh ini garam kusamba ini ternyata belum mampu memberikan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:  Laka Maut di Pasar Galiran Klungkung, Pria Tewas Ditabrak dan Terlindas Pikap

Bahkan menurutnya belakangan ini produksi garam tradisional Kusamba cenderung hampir mati suri, padahal permintaan dan pasar yang cukup luas. “ Apa  yang saat ini dilaksanakan adalah upaya mensupport garam kusamba hingga bisa menjadi garam beryodium dan nanti bisa masuk ke pasar modern. Untuk itu branding daripada garam Kusamba harus benar-benar kuat dan jangan sampai diakui oleh orang atau daerah lain. Atas dasar itulah maka garam tradisional Kusamba didaftarkan lewat indikasi geografis.” Ujar Bupati Suwirta.

Pihaknya juga berharap disamping promosi dan pemasaran diharapkan nanti nilai harga garam kusamba akan menjadi lebih tinggi sehingga masyarakat berminat kembali menjadi petani. Untuk mendukung program ini, Bupati Suwirta mengaku sudah banyak memberikan tanah negara melalui Kantor Pertanahan. Harapannya nanti masyarakat sekitarnya bisa memanfaatkan untuk kembali menjadi petani garam tradisional Kusamba. Tidak hanya produk garamnya, namun juga proses produksinya yang masih menggunakan metode tradisional dan bisa dikatakan primitive diharapkan akan dapat menjadi magnet bagi pariwisata.

Baca Juga:  Genjot Pendapatan Lewat PWA, Pemprov Bali Gelar Monev di DTW Kertagosa

Sementara itu Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Badan Ekonomi Kreatif Ahmad Rekotomo mengatakan garam tradisional kusamba telah didaftarkan ke Badan Bekraf dan ini merupakan tahap final dari proses sertifikasi. Dengan didaftarkannya Garam Kusamba ini maka akan otomatis meningkatkan daya saing terhadap produk kreatif ini dipasaran.

Harga Garam Kusamba Bali Alami saat ini ditingkat petani garam adalah Rp. 20.000 per kilogram, Harga ini berlaku untuk Garam Kusamba Bali kualitas atau mutu 1.  Garam Kusamba Bali kualitas atau mutu 2 di tingkat petani garam saat ini adalah  Rp.10.000 per kg.Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap petani garam dapat menghasilkan 15-20 kg Garam Kusamba Bali per harinya.  Sekitar ¾ bagiannya adalah Garam Kusamba Bali mutu 1, dan sekitar ¼ bagian lainnya merupakan Garam Kusamba Bali mutu 2.

Baca Juga:  Genjot Pendapatan Lewat PWA, Pemprov Bali Gelar Monev di DTW Kertagosa

Sebagian Garam Kusamba Bali, terutama yang mutu 2 diolah kembali menjadi Garam Kusamba Bali Beryodium dengan menambahkan Yodium. Garam Kusamba Bali Beryodium saat ini dijual dengan nama Merek Uyah Kusamba Bali dengan harga Rp 23.000 Per kg dalam berbagai bentuk dan ukuran kemasan sesuai permintaan konsumen. HUMASKLK/Jim